Mohon tunggu...
R. Janah Bunda Savita
R. Janah Bunda Savita Mohon Tunggu... Guru - Kompasianer Brebes Community Jawa Tengah

Menulislah Pasti Bertambah Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Puasa Ngapel

6 April 2020   10:03 Diperbarui: 6 April 2020   10:03 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hampir sebulan ini Jaka ngerasain 'Gegana' alias gelisah galau merana. Bagaimana tidak, dia belum ketemu pujaan hatinya 'Parini'. Rindunya setinggi gunung Himalaya yang tak kan bisa diukur dengan meteran( ya iyalah gempor deh).

Melihat sahabatnya merenung terus, Muklis pun mencoba menghibur. Dia membawakan rokok beserta kawannya(baca:kopi dan kacang).

"Jak, wes gen aja ngelamun bae. Kening apa sih kowen?" 

"Nyong nelangsa men, wes sewulan ora ketemu Parini kekasihku" 

"Owalahhh gara-gara lockdown ya kowen kudu jaga jarak karo pacare" 

"Lah iya lah..nyong kan patuh karo calon mertua. Camere ngomong gon aja dolan ndisit mbok kena virus" 

"Ya wes lah aja nangis " 

"Nyong ora nangis mukur kelilipen matane"

" Kie nyong gawak rokok lan batir-batire( waca: kopi lan kacang)" 

"Nyong saiki ora doyan rokok, wes tobat. Mbokan kena virus. Nyong pan nabung go modal kawin" 

"Dih lah kaya kue temen daning. Ya wes lah yen ora gelem, nyong ya pan maring sawah bae" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun