"Innalillahi wainna ilaihinrojiun, semoga khusnul khotimah Hasan. Tak kusangka umurmu pendek"
"Iya, kabar itu saya terima tadi malam.
Malinpun mengabari Emaknya perihal Hasan. Emak hanya menundukkan kepala seraya berdoa.
"Mak, untunglah aku tidak jadi ikut merantau ke Jakarta"
"Sudahlah jangan sedih, doakan saja Hasan"
Lalu, Emak mengambil bungkusan putih dan memberikannya pada Malin.
"Ini apa Mak?"
"Kau nak kawin kan"
Mata Malin melotot melihat tumpukan kertas merah bergambar sang proklamator.
"Itu uang kau hasil jualan setiap hari. Banyak kan tidak perlu ke Jakarta.
Malin tersenyum lebar dan memeluk Emaknya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!