Mohon tunggu...
R. Janah Bunda Savita
R. Janah Bunda Savita Mohon Tunggu... Guru - Kompasianer Brebes Community Jawa Tengah

Menulislah Pasti Bertambah Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Malin Kundang Tak Lagi Durhaka

29 Maret 2020   14:22 Diperbarui: 1 April 2020   09:35 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malinpun tak bisa berbuat apa-apa. Dia tak mungkin pergi tanpa restu emaknya. Dia tak mau jadi anak durhaka. Dia tak mau dikutuk jadi batu.

Akhirnya Hasan berangkat sendiri. Sejak saat itu Malin tak lagi mendengar kabarnya. Sebenarnya Malin penasaran dengan nasib Hasan. Apakah dia sudah menjadi kaya atau belum.

"Emak..sudah 4 bulan Hasan ke Jakarta, dia sudah banyak duit belum yah?"

"Onde mande Malin, kau pikir cari kerjaan gampang di Jakarta. Bisa makan saja sudah untung dia"

"Tapi katanya di Jakarta enak mak"

"Kalau semua orang ke Jakarta, pusinglah nanti pk Anies nya. Sudahlah kau telateni saja dagangan mu itu"

"Jualan es keliling sehari cuma dapat 50.000, kapan aku bisa kawin"

"Bersyukurlah nanti rejekimu bertambah"

Mau tak mau Malinpun menurut perkataan Emaknya. Setiap hari dia berkeliling menjual es. Berapapun hasilnya diberikan kepada Emaknya.

Malam itu Malin dan Emaknya asyik makan sambil menonton tv. Semua tv memberitakan kolorna yang sedang merajalela. Malinpun akhir-akhir ini cemas memikirkan Hasan. 

Di pagi hari, Malin berniat pergi ke sawah namun langkahnya terhenti karena pk Hamdan datang ke rumahnya. Betapa kagetnya dia, ternyata pk Hamdan memberi kabar kalau Hasan telah meninggal karena virus kolorna itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun