Mohon tunggu...
Minhadzul Abidin
Minhadzul Abidin Mohon Tunggu... -

Semoga Kita Benar

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

#KomunitasPecintaSholatShubuhBerjamaah; Narasi Kebangkitan islam di Kota Kupang

21 Januari 2017   19:29 Diperbarui: 22 Januari 2017   07:27 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

 

 

Komunitas Pencinta Sholat Subuh Berjamaah di Kota Kupang awalnya merupakan Refleksi Kesadaran Intelektual Muda Islam yang tergabung dalam beberapa Ormas Islam di Kota Kupang seperti DDII, Hidayatullah, Wahdah Islamiyah, Persis, dan Al-Aqsha Working Group (AWG). Para Intelektual Muda tersebut menilai bahwa momentum kebangkitan Islam di Indonesia (Spirit 212 Monas) yang menjadi fenomenal dan terbesar dalam sejarah Umat Islam sejak Republik ini berdiri 71 tahun silam, Umat Islam di Kota Kupang tidak boleh menjadi sub ordinat atau complement dalam seruan kebangkitan tersebut. Menurut Anis Matta (2014) dalam bukunya Momentum Kebangkitan menulis Kebangkitan itu bermula dari mimpi, maka sudah sepantasnya setiap manusia menuliskan kisah besar dalam hidupnya. Dalam konteks itu, setiap manusia perlu menjemput momentum kebangkitan. Oleh  karena itu Umat Islam di Kota Kupang harus bersatu dan menjadi direct of change (mujahadah) dalam menyongsong kebangkitan tersebut.

Komunitas Pencinta Sholat Shubuh  adalah konsep riil dalam menyambut seruan kebangkitan islam tersebut, karena dalam beberapa kisah disebutkan bahwa Gerakan Sholat Shubuh berjamaah di Masjid sudah terbukti membawa kemenangan dan kejayaan Islam serta meningkatkan ekonomi suatu negara akibat krisis ekonomi global di era modern ini. Khalifah Shalahuddin Al-Ayyubi salah satu misi utama beliau adalah menjadikan Syam sebagai wilayah kekhalifahannya Namun, cara yang ditempuh tak hanya mengandalkan kekuatan fisik dan jumlah pasukannya, Salah satu persiapan yang dilakukan khalifah adalah meminta seluruh penduduk muslim untuk melaksanakan shalat subuh secara berjama’ah di Masjid. Ini adalah salah satu cara sang khalifah untuk meningkatkan akidah penduduk dan tentaranya.  Untuk merealisasikannya, setiap subuh Beliau selalu mengecek setiap masjid-masjid dan melakukannya secara rutin Ketika beliau melihat jama’ah shalat subuh sudh cukup banyak, maka beliau yakin pasukannya sudah siap untuk menaklukan Musuh dan pasukannya pun berangkat ke medan perang melawan tentara musuh Dan akhirnya musuh  benar-benar bisa ditaklukan Syam menjadi bagian dari Daulah Islam.  Selain itu cerita Presiden Turki Recey Tayyip Erdogan yang meningkatkan ekonomi negaranya dari hantaman krisis global dengan Sholat Shubuh Berjamaah terbukti Ekonomi Turki termasuk yang paling kuat di Eropa.

Komunitas Pencinta Sholat Shubuh Berjamaah telah melakukan road show untuk keliling di setiap Masjid mengajak umat Islam di Kota Kupang bersama-sama menunaikan Sholat Shubuh berjamaah, gerakan ini dengan metode yang baru dan kekinian, peran Media Sosial cukup signifikan melalui WhatsApp,Facebook,Twitter dan Instagram dilakukan secara masif,  materi acaranya juga sangat variatif dan beragam serta menambah wawasan dan ilmu pengetahuan agama selain itu diselingi dengan  acara Mabit, Perbaikan Tahsin Al-Quran, Penggalangan Dana,Bakti Sosial,Futsal,Kupon doorprize dan Burjo gratis.

Untuk itu marilah kita mengajak seluruh Umat Islam di Kota Kupang menjemput narasi besar Gerakan Islam ini dengan sebuah keyakinan. Yakin bahwa kata mampu menjadi sumber perubahan. Sudah banyak fakta menyebutkan sebuah komunitas dapat menguasai dunia dengan membiasakan hidup dan bergaul dengan kata. Namun kata tak akan bermakna tanpa ada pembangunan narasi yang besar dengan tindakan yang jelas. wallahu a'lam bish-shawab

 

Fontein, 21 Januari 2017

Minhadzul Abidin (Anggota Kopisu)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun