"Belum kak!"
"Buruan, sekarang sudah bulan juli .Perkuliahan sudah banyak yang tutup pendaftarannya.Kenapa gak dari kemarin-kemarin sih ......?" dengan nada ketus dia menimpaliku.
"Iya kak, kemarin hisyam sibuk dengan urusan pondok jadi tidak sempat mengurus kuliah"
"Lho urus diri sendiri dulu dong ,masa depanmu dipikirkan! .Kamu tau ayat 'Qu anfusakum wa ahlakum naaro'[4] kan?, Urus diri sendiri baru orang lain!!" .Ujarnya padaku seakan-akan kesal padaku.
Memang kalau dipikir-pikir kakakku ini memang orang yang idealis dari cara pandangnya. Tapi aku hanya menanggapinya dengan positif , barangkali ia ingin adiknya cepat kuliah.
Setelah itu aku mulai mencari link pendaftaran perkuliahan dan mencoba mengajukan beasiswa .Walhasil sasaranku jatuh pada Universitas Brawijaya di kota Malang dengan jurusan Agrobisnis
Secara finansial, orangtuaku tentu kurang mampu membiayai jika aku masuk kampus itu tapi sekali lagi . Aku minta Izin dan doa pada orangtuaku agar lancar dan diterima disana.
Semua dokumen penting dikumpulkan termasuk sertifikat lomba maupun juara kelas dan juga registrasi online kulakukan.
Kebetulan orangtuaku bulan itu ingin pulang kampung ke Probolinggo dan aku pun ikut menumpang lalu turun  di kota Malang untuk mengikuti seleksi mandiri .
Bekal belajar saja tidak cukup tapi harus dengan keyakinan mantap dan doa . Itu yang kupegang teguh dari ibuku yang selalu mendukung.
Hari seleksi pun tiba dan betapa geroginya aku saat melihat bentuk soal yang sangat sulit terdiri dari soal saintek , tes kemampuan dasar dan baca Qur'an .