Mohon tunggu...
Janet Wakanno
Janet Wakanno Mohon Tunggu... Penulis - janet

Pelajar yang menyukai sastra dan gemar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cangkir Tua

1 November 2021   19:56 Diperbarui: 1 November 2021   20:10 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak malam itu, aku tidak pernah melihat Paolo.

Kedai tutup beberapa saat. Aku mendengar perbincangan aneh beberapa pelayan kedai. Mereka menangis seraya mengucapkan sesuatu seperti, Paolo telah pergi.

Aku bingung. Apa mungkin yang diucapkan seorang ayah kepada gadis kecilnya benar bahwa waktu Paolo telah tiba? Tapi mengapa orang-orang itu harus menangisi kepergian Paolo?

Bukankah Paolo pergi ke tempat penuh kedamaian?

Jika memang benar, seharusnya mereka bersuka.  Paolo telah menemukan kedamaian yang manusia cari. Mungkin saja Paolo telah menjadi salah satu dari kumpulan bintang di langit malam. Ia telah berpendar bercahaya menemani rembulan yang selalu aku nanti tiap malam tiba.

Entah kapan aku akan berjumpa kembali dengan Paolo. Namun satu hal yang pasti, Paolo telah menemukan kedamaian abadinya. Suatu saat nanti aku juga. Cangkir tua ini akan tenggelam dalam impian-impian mustahilnya, menjadi serpihan yang penuh kedamaian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun