Dari nge-scroll santai saat ngopi, bisa berubah jadi nge-shell yang menghasilkan cuan.Â
Di era digital seperti sekarang, aktivitas sehari-hari tak lepas dari layar ponsel.Â
Jari-jari lincah menari di atas layar untuk sekadar nge-scroll media sosial, membaca berita, atau menonton video hiburan.Â
Tapi, tahukah kamu? Kebiasaan nge-scroll itu sebenarnya bisa jadi jalan pembuka menuju dunia dagang digital yang menjanjikan.Â
Yup, dari nge-scroll bisa jadi nge-shell istilah gaul untuk menjual produk secara digital!
Fenomena ini bukan sekadar tren sesaat. Perubahan gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat membuat dagang digital atau digital marketing menjadi skill yang tidak lagi eksklusif milik pebisnis besar.Â
Siapapun bisa belajar dan menguasainya, bahkan hanya dengan modal HP dan kuota internet.Â
Inilah yang disebut sebagai 'demokratisasi ilmu dagang' dimana semua orang punya peluang yang sama untuk sukses di dunia digital.
Dari Konsumen Jadi Kreator
Banyak dari kita yang awalnya hanya menjadi konsumen pasif.Â
Bangun tidur, buka Instagram, scroll TikTok, like, share, repeat.Â
Tapi coba perhatikan lebih dalam: saat kamu scroll, kamu sedang "belanja perhatian".Â
Kamu melihat iklan-iklan kreatif, testimoni pelanggan, dan live shopping yang seru.Â
Tanpa sadar, kamu belajar tentang strategi pemasaran digital.
Kunci utama untuk "ngegas" ilmu dagang digital adalah mengubah pola pikir dari konsumen menjadi kreator.Â