Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

Master of Human Resource Management "Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Eco Fashion Kepuak: Baju Dayak Ramah Lingkungan dari Alam

22 April 2025   00:48 Diperbarui: 22 April 2025   00:48 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kain tradisional khas Dayak yang berasal dari kulit kayu. (sumber foto: belanjakalteng.com)

Kepuak sebagai simbol eco fashion Dayak adalah contoh konkret bagaimana masa lalu bisa menyatu dengan masa depan.

Industri mode yang konsumtif, menawarkan keindahan visual, dan pesan mendalam akan keberlanjutan, budaya, dan pelestarian alam. 

Gerakan ini dikenal sebagai eco fashion---mode yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab sosial. 

Di Indonesia, khususnya di Kalimantan, tradisi masyarakat Dayak telah lama menjadi cerminan dari filosofi eco fashion sejati. 

Salah satunya adalah kepuak, kain tradisional khas Dayak yang berasal dari kulit kayu, bukan dari kapas, sintetis, atau serat industri lainnya.

Sepasang baju adat Dayak dari kulit kayu. (sumber foto: Penjahit Raudah/Shopee)
Sepasang baju adat Dayak dari kulit kayu. (sumber foto: Penjahit Raudah/Shopee)

Kepuak bukan hanya sekadar kain atau busana, tetapi simbol dari keselarasan manusia dengan alam. 

Dalam proses pembuatannya, tidak ada mesin berat, tidak ada limbah kimia, dan tidak ada eksploitasi sumber daya yang berlebihan. 

Baju adat Dayak pria dari kulit kayu. (sumber foto: Karya Murni Palangkaraya/Shopee)
Baju adat Dayak pria dari kulit kayu. (sumber foto: Karya Murni Palangkaraya/Shopee)

Kepuak berasal dari kulit kayu pohon tertentu seperti pohon terap, pohon sungkai, atau pohon nyamu.

Kulit kayu tersebut diambil secara hati-hati agar pohonnya tidak mati. 

Setelah dikuliti, kulit tersebut direndam, dipukul-pukul dengan palu kayu, dan dijemur hingga lembut dan dapat dikenakan. 

Semua proses dilakukan secara manual, dengan penuh kesabaran dan ketelatenan oleh para perempuan Dayak yang telah mewarisi teknik ini dari generasi ke generasi.

Filosofi kepuak sangat erat dengan nilai-nilai ekologis. 

Bagi masyarakat Dayak, alam bukan sekadar tempat hidup, tetapi ibu yang memberi kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun