Kepuak sebagai simbol eco fashion Dayak adalah contoh konkret bagaimana masa lalu bisa menyatu dengan masa depan.
Industri mode yang konsumtif, menawarkan keindahan visual, dan pesan mendalam akan keberlanjutan, budaya, dan pelestarian alam.Â
Gerakan ini dikenal sebagai eco fashion---mode yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab sosial.Â
Di Indonesia, khususnya di Kalimantan, tradisi masyarakat Dayak telah lama menjadi cerminan dari filosofi eco fashion sejati.Â
Salah satunya adalah kepuak, kain tradisional khas Dayak yang berasal dari kulit kayu, bukan dari kapas, sintetis, atau serat industri lainnya.
Kepuak bukan hanya sekadar kain atau busana, tetapi simbol dari keselarasan manusia dengan alam.Â
Dalam proses pembuatannya, tidak ada mesin berat, tidak ada limbah kimia, dan tidak ada eksploitasi sumber daya yang berlebihan.Â
Kepuak berasal dari kulit kayu pohon tertentu seperti pohon terap, pohon sungkai, atau pohon nyamu.
Kulit kayu tersebut diambil secara hati-hati agar pohonnya tidak mati.Â
Setelah dikuliti, kulit tersebut direndam, dipukul-pukul dengan palu kayu, dan dijemur hingga lembut dan dapat dikenakan.Â
Semua proses dilakukan secara manual, dengan penuh kesabaran dan ketelatenan oleh para perempuan Dayak yang telah mewarisi teknik ini dari generasi ke generasi.
Filosofi kepuak sangat erat dengan nilai-nilai ekologis.Â
Bagi masyarakat Dayak, alam bukan sekadar tempat hidup, tetapi ibu yang memberi kehidupan.