Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

Master of Human Resource Management "Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Stereotipe Kesetaraan Gender pada Pendidikan SMK

21 April 2025   16:49 Diperbarui: 22 April 2025   13:54 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi- Siswa-siswi SMK (Dok. Schneider Electric via Kompas.com)

Semua siswa/i memiliki hak untuk bermimpi, memilih, dan berjuang di bidang yang mereka cintai. 

Kesetaraan gender dalam pendidikan telah menjadi isu penting dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkeadilan dan inklusif. 

Namun, di balik semangat tersebut, masih banyak tantangan yang dihadapi, terutama dalam konteks pendidikan kejuruan atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). 

Cewek mesin yang biasa feminim pada tempatnya dan kuat pada saatnya. (sumber gambar: jumiati027/Facebook)
Cewek mesin yang biasa feminim pada tempatnya dan kuat pada saatnya. (sumber gambar: jumiati027/Facebook)

Salah satu tantangan utama adalah keberadaan stereotipe gender yang mengakar kuat di masyarakat, yang beranggapan bahwa laki-laki memiliki kedudukan dan derajat lebih tinggi dibandingkan perempuan. 

Stereotipe ini tidak hanya mempengaruhi pilihan jurusan siswa di SMK, tetapi juga membentuk cara pandang lingkungan sekolah dan masyarakat terhadap kemampuan dan potensi siswa berdasarkan gender.

Siswi SMK sedang praktek mesin bubut di bengkel. (sumber gambar: Bluesky_73/YouTube)
Siswi SMK sedang praktek mesin bubut di bengkel. (sumber gambar: Bluesky_73/YouTube)

Studi pendahuluan yang dilakukan di beberapa SMK menunjukkan bahwa stereotipe ini masih hidup dan memengaruhi dinamika pendidikan. 

Banyak siswa yang memilih jurusan tidak sesuai dengan stereotip gender mereka harus menghadapi pertanyaan-pertanyaan bernada heran bahkan merendahkan. 

Contohnya, siswa laki-laki yang memilih jurusan Tata Busana atau Kecantikan sering kali dipandang "tidak lazim", sebaliknya siswi perempuan yang mengambil jurusan Teknik Pemesinan dan Teknik Kendaraan Ringan dianggap "terlalu maskulin". 

Pertanyaan seperti, "Kenapa kamu ambil jurusan ini? Kan biasanya buat cewek/cowok," menjadi hal yang biasa didengar. 

Siswi SMK belajar mengisi oli pada sepeda motor. (sumber foto: endurohomeservice.com)
Siswi SMK belajar mengisi oli pada sepeda motor. (sumber foto: endurohomeservice.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun