Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

Master of Human Resource Management "Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kebijakan Trump Meningkatkan Tarif Impor Terhadap Indonesia Dari 37% menjadi 47%.

20 April 2025   00:00 Diperbarui: 19 April 2025   23:37 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tak gentar hadapi tarif Trump, Prabowo yakin Indonesia bisa bangkit. (sumber foto: Kompas.com)

Kebijakan tarif Trump terhadap Indonesia, dampaknya terhadap perdagangan dan ekonomi nasional.

Pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan mantan Presiden Donald Trump dikenal dengan pendekatan ekonomi proteksionis yang agresif, terutama dalam hal kebijakan perdagangan internasional. 

Salah satu langkah kontroversial yang kembali menjadi sorotan adalah peningkatan tarif impor terhadap sejumlah komoditas dari Indonesia, dari sebelumnya 37% menjadi 47%. 

Kenaikan tarif ini bukan hanya berdampak pada hubungan dagang antara kedua negara, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku usaha, pengamat ekonomi, serta pemerintah Indonesia.

Kebijakan ini tidak muncul secara tiba-tiba. Sejak awal masa jabatannya, Trump telah menegaskan visinya untuk mengurangi defisit perdagangan Amerika Serikat dengan negara-negara mitra, termasuk Indonesia. 

Dalam pandangan pemerintahan Trump, beberapa negara berkembang dianggap mendapat keuntungan tidak adil melalui tarif rendah dan kebijakan ekspor yang agresif. 

Indonesia, sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekspor ke AS yang cukup signifikan, dianggap turut andil dalam ketimpangan tersebut.

Penambahan tarif sebesar 10% di atas tarif sebelumnya yang sudah cukup tinggi, yakni dari 37% menjadi 47%, merupakan upaya pemerintah AS untuk melindungi industri dalam negerinya dari produk-produk luar yang dianggap kompetitif, terutama di sektor tekstil, alas kaki, karet, dan produk manufaktur lainnya dari Indonesia.

Dampak Langsung Terhadap Ekspor Indonesia

Peningkatan tarif ini berpotensi menekan kinerja ekspor Indonesia ke Amerika Serikat, yang merupakan salah satu mitra dagang utama. 

Menurut data BPS, nilai ekspor Indonesia ke AS pada 2024 mencapai lebih dari USD 23 miliar. Komoditas utama yang terdampak mencakup tekstil dan produk tekstil, alas kaki, elektronik, serta produk furnitur dan kerajinan tangan.

Dengan beban tarif yang lebih tinggi, harga produk-produk asal Indonesia menjadi kurang kompetitif di pasar AS.

Konsumen Amerika kemungkinan besar akan beralih ke produk dari negara lain yang menawarkan harga lebih murah atau dari produsen lokal. 

Hal ini dapat memicu penurunan volume ekspor Indonesia ke AS, yang pada gilirannya memengaruhi pendapatan devisa dan produktivitas industri nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun