"Drama pasar pasca Lebaran, jualan buah bukan cuma soal untung, tapi juga uji mental!"
Pasca Lebaran, pasar selalu berubah menjadi ramai. Pedagang yang biasanya hanya berjualan setengah hari kini harus siap sejak subuh hingga larut malam.Â
Saya salah satunya. Tahun ini, saya memutuskan untuk berjualan buah-buahan di pasar tradisional, berharap bisa meraup keuntungan besar dari lonjakan pembeli.Â
Saya menjual berbagai macam buah seperti jeruk, mangga, semangka, rambutan, pepaya, dan kelengkeng.Â
Awalnya, saya berpikir semuanya akan berjalan lancar, tapi ternyata, berjualan di pasar tak seindah yang saya bayangkan.
Pagi yang Melelahkan
Hari dimulai sebelum matahari terbit. Saya harus berangkat ke pasar induk untuk mengambil stok buah.Â
Mengangkut buah-buahan dalam jumlah besar bukanlah pekerjaan mudah.Â
Jeruk dan mangga masih bisa diangkat dengan satu tangan, tapi semangka?Â
Beratnya luar biasa! Belum lagi rambutan yang harus ditata rapi agar tidak rontok, serta kelengkeng yang harus tetap segar.
Setelah barang siap, saya bergegas menuju lapak di pasar tradisional.Â
Begitu tiba, saya harus berjuang mencari tempat terbaik untuk berjualan.Â