Tetapi, kita tetap bisa memilih untuk memaafkan demi kedamaian batin kita sendiri.
Keikhlasan juga berarti tidak lagi membiarkan masa lalu mengendalikan emosi kita.
Kita belajar menerima kenyataan bahwa kesalahan telah terjadi, dan memilih untuk melanjutkan hidup tanpa membawa dendam.
Momen Lebaran 2025 bisa menjadi pengingat bahwa hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan dalam kemarahan dan kebencian.
Memaafkan sebagai Bentuk Kebahagiaan Diri
Banyak penelitian menunjukkan bahwa memaafkan membawa manfaat bagi kesehatan mental dan fisik.Â
Orang yang mampu memaafkan cenderung lebih bahagia, memiliki tingkat stres yang lebih rendah, dan lebih mudah menjalin hubungan sosial yang harmonis.Â
Memaafkan bukan hanya kebaikan yang kita berikan kepada orang lain, tetapi juga hadiah yang kita berikan kepada diri sendiri.
Dalam momen Lebaran ini, kita dapat mengambil waktu sejenak untuk merenung:Â
Apakah ada seseorang yang masih sulit kita maafkan?Â
Apakah kita masih menyimpan luka lama yang membebani hati?
Jika jawabannya ya, mungkin inilah saatnya untuk melepasnya.
Tidak perlu terburu-buru. Memaafkan adalah proses, dan setiap orang memiliki waktunya sendiri.