Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

Master of Human Resource Management "Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengapa Harga Kebutuhan Pokok Selalu Naik Menjelang Ramadhan?

1 Maret 2025   00:00 Diperbarui: 28 Februari 2025   23:30 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pedagang ikan di pasar Kramatjati, Jakarta Timur. (sumber foto: Jandris_Sky)

Kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang Ramadhan tentu berdampak signifikan bagi masyarakat, terutama bagi kelompok ekonomi menengah ke bawah. 

Setiap menjelang bulan suci Ramadhan, fenomena kenaikan harga kebutuhan pokok selalu menjadi perhatian masyarakat. 

Fenomena ini bukanlah sesuatu yang baru, melainkan pola yang terus berulang setiap tahunnya. 

Mulai dari beras, minyak goreng, gula, telur, daging, hingga sayur-mayur, hampir semua bahan pokok mengalami lonjakan harga. 

Pedagang telur di pasar Kramatjati, Jakarta Timur. (sumber foto: Jandris_Sky)
Pedagang telur di pasar Kramatjati, Jakarta Timur. (sumber foto: Jandris_Sky)

Kondisi ini tentu mempengaruhi daya beli masyarakat, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah. 

Pertanyaannya, mengapa harga kebutuhan pokok selalu naik menjelang Ramadhan?

Hukum Permintaan dan Penawaran

Salah satu alasan utama kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang Ramadhan adalah meningkatnya permintaan. 

Ramadhan adalah bulan yang identik dengan peningkatan konsumsi, terutama pada makanan dan minuman. 

Pedagang ayam di pasar Kramatjati, Jakarta Timur. (sumber foto: Jandris_Sky)
Pedagang ayam di pasar Kramatjati, Jakarta Timur. (sumber foto: Jandris_Sky)

Banyak keluarga yang mempersiapkan kebutuhan rumah tangga lebih banyak dibanding bulan-bulan biasa. 

Tradisi berbuka puasa dengan hidangan istimewa serta meningkatnya aktivitas sosial, seperti buka puasa bersama, turut mendorong lonjakan permintaan terhadap bahan pangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun