Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024, Pemerhati Lingkungan.

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

TPA Bukan Solusi Terbaik Untuk Menyelesaikan Permasalahan Sampah

19 Februari 2025   18:14 Diperbarui: 19 Februari 2025   18:14 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah alat berat beroperasi di lokasi TPST Bantar Gebang. (sumber foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto/aww/18/Kompas.com)

Masalah sampah semakin menjadi tantangan besar bagi kota-kota di Indonesia. Setiap harinya, ribuan ton sampah dihasilkan dari aktivitas rumah tangga, industri, dan komersial. 

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) selama ini menjadi solusi utama dalam pengelolaan sampah, dengan sistem pembuangan terbuka maupun sistem sanitary landfill. 

Namun, banyak yang mulai mempertanyakan efektivitas TPA dalam menyelesaikan permasalahan sampah.

Alih-alih menjadi solusi, TPA justru menimbulkan berbagai dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi yang merugikan. 

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mencari pendekatan yang lebih berkelanjutan dalam pengelolaan sampah.

Dampak Negatif TPA terhadap Lingkungan

Keberadaan TPA sering kali menyebabkan pencemaran lingkungan yang signifikan. 

Sampah yang menumpuk di TPA menghasilkan gas metana, salah satu gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap pemanasan global. 

Metana terbentuk dari proses dekomposisi sampah organik dalam kondisi anaerob (tanpa oksigen). 

Jika tidak dikelola dengan baik, gas ini dapat menyebabkan ledakan dan kebakaran di lokasi TPA.

Selain itu, TPA juga menjadi sumber pencemaran air dan tanah.

Air lindi (leachate), yaitu cairan hasil perembesan sampah, mengandung berbagai zat beracun seperti logam berat, amonia, dan senyawa organik berbahaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun