Cintai pekerjaanmu, pekerjaan akan mencintaimu. Banyak orang dapat mencintai pekerjaannya dengan sangat baik, namun ternyata tidak sedikit orang yang tidak mampu melakukannya, bahkan gagal dan akhirnya menyerah.
Menurut hasil riset yang dilakukan Glassdoor pada tahun 2016, di Amerika 73,1% karyawan hengkang dari pekerjaannya karena berbagai sebab dan hanya 26,9% yang tidak resign serta tetap  tinggal untuk menekuni pekerjaan tersebut.
Salah satu penyebab karyawan resign adalah karena adanya ketidaksesuaian karyawan dengan budaya perusahaan. Karyawan sebagai manusia pastilah memiliki budaya bawaan. Sedangkan perusahaan juga perlu menciptakan budaya yang sesuai dengan visi-misi perusahaan.
Budaya perusahaan atau corporate culture sangat penting bagi organisasi. Karena di situlah nilai-nilai perusahaan diletakkan dan dijalankan.
Perusahaan bersusah payah membangun budaya karena mereka sangat yakin bahwa budaya perusahaan yang baik akan dapat meningkatkan kinerja karyawan. Peningkatan kinerja karyawan pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas perusahaan.
Lalu siapa yang harus menyesuaikan jika budaya bawaan karyawan tidak sesuai dengan budaya perusahaan?
Dua-duanya harus dapat menyesuaikan. Budaya perusahaan yang baik harus dapat mengakomodasi keinginan karyawan terhadap perusahaannya. Dari sisi karyawan, mereka juga harus dapat menyesuaikan dengan budaya perusahaan yang telah ditetapkan karena  budaya tersebut disusun juga atas masukan karyawan.
Boleh jadi karyawan pada awalnya sulit menyesuaikan dan mencintai pekerjaannya, namun jika karyawan telah diberi pemahaman tentang pentingnya dalam penerapan nilai-nilai perusahaan tersebut, lama kelamaan pasti pekerjaan yang akan mencintainya.
Dengan mencintai pekerjaan, sesulit apapun pekerjaan akan terasa mudah dilaksanakan. Cintailah pekerjaanmu sekarang, karena di luar sana boleh jadi banyak orang yang menginginkan pekerjaanmu saat ini yang kamu benci, karena mereka tidak memiliki pekerjaan.
