Mohon tunggu...
Susilo B. Utomo
Susilo B. Utomo Mohon Tunggu... Akuntan - Penulis Lepas

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tagihan Listrik Naik

10 Juni 2020   13:47 Diperbarui: 10 Juni 2020   18:53 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Topik apa yang paling trending akhir-akhir ini?
Tagihan Listrik!

Kenaikan harga, pada galibnya memang tidak akan pernah disukai oleh konsumen. Seberapapaun dia cinta pada produk itu. Atau bahkan seberapa terpaksa dia harus terima dan menggunakan produk itu karena tidak ada pilihan lain. Contohnya PLN.

Namun kenaikan tagihan listrik ini ceritanya unik.

Kenaikan  tagihan listrik ini menurut PLN bukanlah karena adanya kenaikan tarif,  tetapi karena pihak PLN tidak bisa mendatangi rumah pelanggan untuk mencatat nomor stan meter listrik sehingga digunakan perhitungan rata-rata. Lho, dia yang enggak bisa kok jadi pelanggan yang harus nanggung kenaikannya?

Sabar, jangan ngegas dulu.

Bagaimanapun untuk bisa menghitung berapa tagihan listrik yang harus dibayar pelanggan, maka PLN harus mengetahui berapa KWH yang dipakai pelanggan. Rumus untuk menghitungnya adalah meter KWH sekarang dikurangi meter KWH bulan lalu. Angka stan meter KWH terakhir inilah yang PLN enggak bisa dapatkan, karena angka ini biasanya diperoleh dengan cara melihat dan mencatat angka stan meter setiap pelanggan di rumah masing-masing.  Tidak dapat dilakukannya proses pencatatan angka stan meter oleh petugas PLN ini akibat adanya pandemi Corona yang mengakibatkan adanya pembatasn sosial.

Dengan tidak memungkinkannya petugas PLN mendatangi rumah pelanggan sebenarnya PLN sudah menempuh cara lain yaitu minta bantuan pelanggan agar secara aktif melaporkan angka stan meternya kepada PLN. Cara ini sebenarnya cukup baik, hanya saja PLN lupa menghitung, berapa persen sih respon rate masyarakat kita untuk hal-hal yang begini? Coba cek, sensus penduduk yang dilakukan secara online baru-baru ini juga, apakah anda juga sudah ikut mengisinya secara online?

Lalu untuk masyarakat yang tidak mengirimkan angka stan meter listriknya,  bagaimana PLN akan melakukan perhitungan tagihannya? Ini juga belum tersampaikan kepada masyarakat pelanggan.

Saya tidak berhasil mencari rujukan apakah terhadap pelanggan yang mengirimkan data angka stan meternya, maka perhitungan tagihan semua pelanggan menggunakan dasar itu. Tetapi yang jelas seorang teman menulis status di facebook dan mengatakan tagihan listriknya tidak berdasarkan angka stan meter yang telah dengan susah payah dia kirimkan.

Info yang beredar, perhitungan tagihan pelanggan listrik adalah menggunakan rata-rata dari tagihan tiga bulan terakhir. Tak pelak lagi, akibatnya banyak media mainstream maupun media sosial yang memuat keluhan masyarakat atas kenaikan tagihan listrik ini, itu juga kalau tidak mau dibilang umpatan. Pasalnya, ada masyarakat yang telah mengirimkan data angka stan meter, tetapi perhitungan tagihannya ternyata tidak berdasarkan data itu. Lalu apa gunanya masyarakat diminta mengirimkan data itu?

Inilah kesalahan pertama PLN nomor satu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun