Mohon tunggu...
Jamilatunisa Anwar
Jamilatunisa Anwar Mohon Tunggu... Lainnya - Fisheries Science Student

Universitas Padjadjaran

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Industri Rumahan di Indonesia Berlomba-lomba Memproduksi Abon ikan Tuna

3 Desember 2020   08:04 Diperbarui: 11 Desember 2020   11:10 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis :Jamilatunisa1 dan Junianto2

1)  Mahasiswa Program Studi Perikanan Unpad

2) Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad

Indonesia memiliki sumberdaya ikan yang kaya dan masyarakat dapat memanfaatkan sumberdaya ikan tersebut secara optimal dan meningkatkan nilai tambahnya dengan cara mengolahnya menjadi produk baru, baik diolah secara tradisional, semi tradisional ataupun modern. Salah satu bentuk olahan ikan adalah abon tuna. 

Abon merupakan salah satu olahan pangan yang tahan lama karena kandungan airnya sedikit. Abon mengandung protein yang tinggi. Umumnya abon dibuat dari daging sapi atau ayam. Namun, saat ini banyak masyarakat yang mengembangkan resepnya dan membuat abon dari ikan tuna. Abon ikan tuna ini memiliki prospek yang bagus, karena saat ini jumlah konsumsi ikan semakin meningkat, dan banyak masyarakat yang mulai mengganti konsumsi daging merah menjadi ikan, karena ikan mengandung kolesterol yang paling rendah jika dibandingkan dengan daging sapi dan ayam.

Abon ikan tuna ini banyak disukai masyarakat, namun saat ini ketersediaan bahan bakunya mulai berkurang dikarenakan intensitas penangkapan ikan tuna di seluruh perairan Indonesia yang semakin meningkat. Menurut Jaya et al. 2017, saat ini kegiatan penangkapan ikan tuna di Indonesia sudah termasuk kedalam kriteria overfishing.

Segmentasi pasar dari produk olahan abon ikan tuna ini adalah anak muda (15-25 tahun) dan orang dewasa (40-60 tahun). Dimana anak muda pada usia tersebut menyukai makanan-makanan praktis dan tahan lama. Sedangkan mayoritas orang dewasa pada usia 40-60 tahun membutuhkan makanan yang berkoesterol rendah demi menjaga kesehatan.

Usaha pengolahan abon ikan tuna ini cukup menguntungkan, selain dikarenakan peminat ikan yang semakin meningkat, abon ikan tuna juga terkenal lezat. Abon ikan tuna mengandung protein yang cukup tinggi, yaitu sebanyak 21,66%. Selain itu, abon ikan tuna juga memiliki kandungan lemak yang cukup rendah jika dibandingkan dengan ikan lainnya.

Abon ikan tuna dapat dibuat tidak hanya dalam satu varian saja, tetapi dapat dikembangkan dengan cara memberikan varian rasa yang banyak dan toping yang bervariasi pula. Contohnya adalah abon ikan tuna pedas dan abon ikan tuna tidak pedas. Kemudian tingkat kepedasan tersebut dapat dibagi menjadi beberapa level. Contohnya level 1 untuk tidak terlalu pedas, level 2 untuk pedas dan level 3 untuk sangat pedas. Selain itu, abon ikan tuna juga dapat dibuat dalam varian diberi bawang atau tidak. Sehingga, konsumen yang tidak terlalu menyukai bawang tetap dapat mengonsumsi abon ikan tuna ini.

Saat ini, abon ikan tuna dalam kemasan 100 gr memiliki harga jual 25.000/bungkus. Sedangkan untuk kemasan 200 gr diberi harga 45.000/bungkus. Salah satu pemilik industri rumahan pengolahan abon ikan tuna di Kabupaten Tolitoli mendapatkan keuntungan sebanyak 42,89% dari dari total penjualan abon ikan tuna ini. Saat ini, penjualan abon ikan tuna banyak dilakukan dengan cara mempromosikannya secara mulut ke mulut dan melalui online shop. Selain itu, abon ikan tuna juga mulai dijual di supermarket.

Abon ikan tuna dikemas dalam kemasan kedap udara sehingga memiliki daya simpan yang cukup lama. Namun dapat dilakukan inovasi pengemasan abon ikan tuna menggunakan kemasan sederhana untuk dititipkan di rumah makan dengan harga yang lebih murah sehingga dapat memberikan peluang kepada pemilik restoran untuk juga mendapatkan keuntungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun