Mohon tunggu...
Jamilah Rosnina
Jamilah Rosnina Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 2 Kotabaru

Berbagi Praktik Baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Coaching Supervisi Akademik

29 Maret 2023   07:46 Diperbarui: 29 Maret 2023   07:53 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KONEKSI ANTAR MATERI

MODUL 2.3 Coaching Supervisi Akademik

CGP Angkatan 7 Kab. Kotabaru

Nama CGP          : Jamilah Rosnina

Fasilitator           : I Made Widya Astawa

PP                        : Hj. Misbahul Aslamiyah

Assalammualaikum, Salam dan Bahagia

Dalam artikel ini saya akan menulis keterhubungan antar materi yang telah saya pelajari khususnya pada modul 2, saya akan menuliskan refleksi saya setelah saya mempelajari modul 2 ini.

Pemikiran reflektif terkait pengalaman belajar

  • Pengalaman atau materi apa yang saya peroleh dari pembelajaran modul 2.3 ini, hal baru yang saya pelajari adalah coaching untuk pelaksanaan supervise akademik, yang sebelumnya supervise akademik yang saya pernah alami adalah supervisor mengawasi jalannya pembelajaran memberikan kritik dan saran kepada guru yang sedang diobservasi. Tetapi di modul 2.3 ini adalah saya mengenal istilah coaching yaitu suatu Tindakan kolaborasi yang berfokus kepada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis. Dalam coaching dikenal dengan istilah coach (superviser) dan coachee (orang yang diobservasi), jadi didalam proses coaching adalah pendekatan yang dilakukan adalah dengan menggali potensi coachee dan coach memberikan pertanyaan-pertanyaan berbobot yang mendorong coachee untuk menemukenali solusi permasalahan sendiri.
  • Pendekatan coaching mempunyai 3 prinsip yaitu
  • Kemitraan
  • proses kreatif dan
  • memaksimalkan potensi dari coachee
  • sehingga coachee tidak merasa diberi label, dan coachee bisa menemukan cara perbaikan sesuai dengan keinginannya sendiri.
  • Kompetensi inti yang harus dimiliki oleh coach dalam melaksanakan coaching adalah :
  • Kehadiran penuh (presence)
  • Mendengarkan aktif
  • Mengajukan pertanyaan berbobot

Pada percakapan coaching menggunakan percakapan dengan alur TIRTA (Tujuan, Identifikasi masalah, Rencana aksi, TAnggung jawab).

Dalam pelaksanaan supervise akademik, terdapat 3 tahapan, yaitu:

  • Pra observasi (Perencanaan)
  • Observasi (Pelaksanaan)
  • Pasca observasi (Tindak Lanjut)
  • Emosi-emosi yang saya rasakan pada saat mempelajari modul 2.3 adalah:
  • Merasa khawatir, karena saya dihadapkan dengan pengalaman baru serta istilah yang baru.
  • Tertarik, pada saat saya mencoba melakukan proses coaching dimulai dari Latihan sampai pada demonstrasi kontekstual.
  • Sangat senang, pada saat saya berhasil melakukan aksi nyata di sekolah dengan rekan sejawat dan rekan sejawat memahami, mengerti dan merasa senang dengan pendekatan coaching.
  • Semangat dan optimis untuk menerapkan di kemudian hari
  • Yang sudah baik dalam keterlibatan saya dalam belajar adalah mampu berkolaborasi dengan rekan sejawat sesama CGP, berlatih dan belajar bersama percakapan alur TIRTA, mampu mengeksplor pertanyaan-pertanyaan berbobot, kehadiran penuh dan mendengarkan aktif serta mempraktikkan dengan rekan sejawat di sekolah masing-masing.
  • Yang perlu diperbaiki adalah dalam mengidentifikasi permasalahan, dan mengajukan pertanyaan berbobot harus saya latih lagi agar tujuan coaching bisa tercapai.
  • Keterkaitan dengan kompetensi dan kematangan diri adalah saya mampu melakukan kegiatan coaching dengan alur TIRTA, dan saya mampu mengelola emosi saya agar terlepas dari konsep mentoring yang sudah terbiasa dan melekat dalam keseharian saya menjadi konsep coaching.

  • Analisis untuk implementasi dalam konteks CGP
  • Dalam memunculkan pertanyaan kritis diperlukan pemahaman dan Latihan-latihan agar coach mempunyai kompetensi untuk menggali serta mengidentifikasi permasalahan yang sedang dialaminya dengan memberikan pertanyaan berbobot, coach juga harus menemukan kata kunci dalam proses coaching sehingga coach dapat menggunakan kata kunci tersebut untuk memberikan umpan balik kepada coachee dan coach dapat mendorong coachee untuk menganalisis kejadian dengan apa yang diinginkan coachee, coachee dapat menemukenali gambaran yang terjadi dan gambaran yang diharapkan, yang sebelumnya adalah tidak terfikirkan dengan runtutan aksi yang sistematis menjadi gambaran rencana aksi yang runtut untuk mencapai tujuan yang diharapkan coachee, sehingga dihasil akhirnya coachee dapat menemukan sendiri rencana aksinya dan alternatif-alternatif solusi.
  • Tantangan yang saya alami adalah saya merasakan sedikit sulit dalam memperkenalkan prinsip coaching pada lingkungan kerja saya, karena terbiasa dengan konsep mentoring dan seringnya difasilitasi, sehingga konsep coaching diperlukan adaptasi.
  • Untuk mengatasi tantangan tersebut adalah dengan melakukan pembiasaan dari keseharian dalam obrolan santai, sehingga pada saat coachee menemukan solusi dari permasalahannya sendiri dapat menimbulkan semangat bagi coachee dalam penerapan coaching berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun