Mohon tunggu...
HERRY SETIAWAN
HERRY SETIAWAN Mohon Tunggu... Konsultan - Creative Coach

membantu menemukan cara-cara kreatif untuk keluar dari kebuntuan masalah

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Buruh Tani

4 Juni 2022   12:12 Diperbarui: 4 Juni 2022   12:39 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perubahan diberbagai sektor kehidupan sudah tak bisa dibendung lagi. Dulu yang hanya kita dengar terjadi di luar Indonesia, saat ini sudah masuk dan terjadi didepan mata kita.

Penggunaan drone dilahan pertanian sudah bukan lagi terjadi di Amerika atau Tiongkok tapi sudah terjadi di pulau Jawa- Jombang.

Kini penyemprotan pupuk disawah sudah dilakukan oleh drone, dan bukan oleh buruh tani lagi.

Alasan penggunaan drone ini karena biaya yang dikeluarkan  sangat murah dibandingkan dengan mempekerjakan buruh tani untuk menyemprotnya.

Dan dari sisi waktu pengerjaanpun sangat cepat.

Perbandingannya, dengan menggunakan drone untuk menyemprot 1 hektar sawah hanya membutuhkan waktu 10 menit saja, dibandingkan dengan manual atau tenaga manusia membutuhkan kira-kira 4 jam. Dari sisi waktu sangat hemat sekali.

Dan dari penggunaan air, memakai drone hanya butuh 12 liter air sebagai campuran pupuk untuk 1 hektar, sebaliknya jika dikerjakan secara manual butuh 300 liter air. Jauh perbedannya.

Semua ini sudah ada perusahaan yang menyediakan jasa untuk melakukannya.

Pertanyaannya adalah mau kemana buruh tani yang biasanya mengerjakan peluang ini lalu sekarang sudah hilang?.

Mereka bisa dikatakan kelompok yang minim akses untuk meningkatkan kemampuannya atau beralih ke bidang pekerjaan lain.

Pemerintah dan swasta besar bisa berperan menahan para buruh tani ini agar tidak bermigrasi ke kota sehingga menambah beban infrastruktur kota dan penghuninya.

Jika tidak dari sekarang dipikirkan dan diupayakan untuk mengatasinya akan menimbulkan masalah sosial dan kerawanan sosial. Semoga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun