Beberapa hari belakangan ini dibeberapa WA grup yang saya ikuti lagi ramai sharing video tiktok berdurasi pendek hingga yang 3 menit lebih.
Dalam video itu ada orang yang mengungkapkan bahwa ia selalu terngiang-ngiang dengan lagu Tuhan Yesus tidak berubah, dan ia menyanyikannya - setelahnya ia bertanya apakah ia boleh menyanyikan lagu ini sedangkan ia bukan pengikut Tuhan Yesus.
Lagunya enak, beat nya membuat orang yang mendengarnya terdorong untuk bergoyang, dan bagi saya sendiri lagunya ngangenin.
Dalam grup-grup WA dimana video tadi di sharing sama sekali tidak ada perdebatan apakah orang yang menyanyikan lagu itu dengan keyakinan berbeda telah berbuat salah atau tidak. Semua senang, semua tersihir dengan alunan melodi dan liriknya - fokus semua orang hanya kepada dua hal tersebut. Tidak ada kata-kata saling mengkafirkan.
Lalu saya mulai terkenang, bahwa musik memang alat pemersatu - mendengarkan musik menyebabkan perbedaan menjadi samar dan kesamaan menemukan bentuknya.
Mungkin patut untuk dipikirkan oleh mereka yang mendorong toleransi dan kebhinekaan memakai musik sebagai sarana agar tujuannya bisa tercapai lebih cepat.
Kadang kita dituntun oleh Sang Ilahi agar memperoleh kedamaian dengan cara yang sederhana, selama hati dan pikiran terbuka untuk menjemput dan menjawab ajakannya. Tidak dihalangi oleh iming-iming uang yang banyak untuk sebuah tujuan yang merusak. Semoga
