Mohon tunggu...
HERRY SETIAWAN
HERRY SETIAWAN Mohon Tunggu... Konsultan - Creative Coach

membantu menemukan cara-cara kreatif untuk keluar dari kebuntuan masalah

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Catatan Reuni Raben: Kiat Ming Kuang

17 Mei 2022   10:25 Diperbarui: 17 Mei 2022   10:35 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasanya banyak sekali kiat-kiat menarik selain yang diceritakan oleh Ading (baca tulisan sebelum ini), dan saya pikir wajib untuk diceritakan oleh karena sayapun tidak pernah berpikir sejauh itu. Dan mudah-mudahan bisa berguna untuk kita semua sebagaimana berguna sekali untuk saya.

Saya duduk disebelah ujung dari meja panjang, disebelah kiri ada Gideon, disamping kirinya ada Liman. Lalu disamping kanan saya duduk Stanley. Tepat dihadapan saya ada Ming Kuang dan Bintoro - maestro sketsa.

Topik yang dibicarakan yang ringan-ringan saja, tidak ada satupun yang bicara situasi politik saat ini - walaupun sebetulnya besar keinginan untuk mengetahui pandangan mereka. Tapi ya sudahlah untuk apa juga.

Dokpri
Dokpri

Dalam bincang-bincang tadi sampai omong-omong tentang keluarga, ternyata Ming Kuang punya pandangan yang menarik.

Kita semua tahu bahwa harapan terbesar adalah seluruh keluarga besar kita sehat secara jasmani dan juga sehat secara finansial.

Tapi yang namanya menjalani hidup terkadang tak semua sesuai harapan, ada saja kurannya disana dan disini.

Ming Kuang punya kiat, dengan jurus yang namanya tembakan biliar - permainan bola sodok.

Menurutnya, jika ingin membantu para keponakan hendaknya kita memilih keponakan yang jika dibantu usahanya dan berhasil maka ia mau berbagi dengan anggota keluarga lainnya..

Berbagi disini "mendistribusikan" kekayaannya kepada yang berkekurangan.

Sedapat mungkin menghindari membantu keponakan yang tipe egois. Kalau berlimpah secara materi hanya untuk dirinya sendiri - tak kenal keluarga yang lain yang sedang kekurangan.

Istilahnya mau meneteskan rezekinya kepada yang lain.

Hanya memang kiat ini memiliki beberapa celah untuk diterapkan - bagaimana kalau semua keponakannya tipe egois dan tak peduli. Ah, ada-ada saja kurangnya. Memang hidup tak pernah sempurna.

Dokpri
Dokpri

Dikumpulan-kumpulan lain dalam reuni tadi pasti juga ada hal-hal yang menarik untuk didengar dan dicerna, harapannya jika masa itu tiba saya bisa duduk dengan teman yang lain untuk mendengarkan kisahnya menjalani hidup ini dengan cerdik. 

Ada yang berkomentar dalam kolom komentar, reuni itu bagus karena meningkatkan imun, tetapi berbahaya untuk iman karena bertemu mantan.  Aah, inginnya punya mantan tapi tak ada disana. Semoga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun