Mohon tunggu...
HERRY SETIAWAN
HERRY SETIAWAN Mohon Tunggu... Konsultan - Creative Coach

membantu menemukan cara-cara kreatif untuk keluar dari kebuntuan masalah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perkawinan yang Tidak Seimbang - Transaksional

8 Agustus 2021   07:48 Diperbarui: 8 Agustus 2021   08:05 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: merdeka.com

Sebuah kejutan baru saja menghampiri saya. Kurang lebih 2 minggu yang lalu, saya dihubungi oleh teman semasa kuliah - kami sudah hampir tidak pernah berkomunikasi sebelumnya. Ya, sudah kurang lebih 30 tahun-an.

Saya juga bingung, bagaimana dia bisa mendapatkan nomor telepon saya. Tapi ya, sudahlah - itu tidak penting dan juga tidak saya tanyakan kepada dia.

Kami ngobrol cukup lama, saling bercerita tentang diri masing-masing - apa yang terjadi setelah lulus kuliah. Ada banyak cerita, baik yang sedih maupun yang menggembirakan. Sampai sekarang saya masih mencoba menggali bayangan-bayangan masa lalu itu bagaimana rupa dan bentuknya dengan jelas. 

Karena ingatan sudah mulai berkurang, mungkin juga karena pembicaraan itu hanya berlangsung di telepon, bukan tatap muka. Mungkin kalau tatap muka lebih cepat memori itu tergali lagi.

Hal yang menarik adalah ketika dia menceritakan tentang teman kami - saya menyebutnya Mr. X saja agar lebih terjaga privasinya.

Sekarang Mr. X secara finansial masuk dalam kelompok orang sukses ceritanya. Iya mempunyai banyak usaha diberbagai bidang.

Mendengar itu, saya bersyukur sekali, karena Mr. X ini dulu ketika masih menjadi mahasiswa, mempunyai cita-cita yang sangat tinggi untuk menjadi orang yang sukses. Mungkin juga karena ia bukan berasal dari keluarga yang sukses secara finansial - jadi cita-citanya adalah menjadi kaya raya.

Saya tanyakan apakah ia menikah dengan pacar lamanya?. Dan tentunya sekarang menjadi isterinya.

Oh, ternyata teman saya mengatakan tidak. Ia menikah dengan wanita lain.

Karena rasa kepo yang besar, saya tanyakan apakah ia tahu alasan mereka tidak menikah?.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun