Mohon tunggu...
HERRY SETIAWAN
HERRY SETIAWAN Mohon Tunggu... Konsultan - Creative Coach

membantu menemukan cara-cara kreatif untuk keluar dari kebuntuan masalah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Gunakan Tagline Menuntun Masa Depan

4 Juni 2021   09:00 Diperbarui: 21 Juni 2021   10:25 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah ingat dengan tagline Nokia, handphone yang sangat meraja ketika kita  memulai masuk dalam dunia yang serba digital. Connecting people - menghubungkan orang-orang, begitulah kira-kira terjemahan bebasnya.

Sayangnya alih-alih menghubungkan antar orang, sekarang sudah tak lagi kelihatan Nokia bisa kita cari dengan gampang untuk dibeli.

Nokia - tidak menghidupi tagline yang dia buat sendiri. Rupa-rupanya tagline ini hanya sebagai slogan semata. Tidak mendarah daging dan menyatu dengan tarikan nafas dan degup jantung usahanya.

Nokia dilibas oleh Blackberry dan handphone android. Walaupun akhirnya Blackberry juga dilibas adik bungsunya - android.

Seharusnya Nokia bisa melihat kecenderungan-kecenderungan yang terjadi di pasar saat itu. Bahwasanya produk yang mereka usung sudah mendapatkan penantang yang lebih baik daripada yang mereka punya. Lebih baik disini bukan dalam arti tehnis - tapi konsumen merasa lebih nyaman dengan produk yang ada diluar mereka.

Andaikan saja, Nokia menghidupi tagline yang mereka buat, mungkin saja kita akan melihat Nokia dengan sistem android. 

Titik acuannya sederhana - connecting people. Jadi apapun yang bisa menghubungkan orang dengan lebih baik, selayaknya itu yang menjadi titik tolak untuk memenuhinya.

Jadi tidak perlu Nokia ingin menjadi eksklusif dengan hanya mengusung tehnologi mereka sendiri. Sebab, tehnologi yang mereka milliki hanyalah sebagai alat untuk memenuhi tagline yang mereka buat.

Ya, itulah yang terjadi jika, sekali lagi tagline hanya sebagai lip service, tidak dijiwai. Kita sudah tahu semua akhir dari riwayat Nokia.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita pun boleh memiliki tagline.

Tagline bukan semata-mata hanya milik perusahaan. Perorangan pun boleh memiliki tagline.

Hendaknya tagline ini dimiliki sejak usia yang sangat muda. Semakin muda usia dan memiliki tagline semakin terarahlah hidupnya.

Contohnya bisa kita ambil dari kisah hidup Maia Estianty, juri Indonesia Idol- isteri konglomerat produk mewah Irwan Mussry.

Maia, memiliki tagline makin tua makin bahagia - dan ternyata di usianya sekarang yang masih tergolong "muda" ia sudah mampu memenuhinya.

Menurut pengakuan Maia, ia sungguh-sungguh meyakini bahwa hidupnya semakin tua akan semakin bahagia. Keyakinan inilah yang menuntun dia untuk menjadi terarah menuju keinginan itu.

Pastilah banyak sekali Maia yang lain didunia ini, dimana mereka sungguh menghidupi tagline nya dan meraihnya.

So, mari kita buat tagline masing-masing dan menghidupinya dalam setiap tarikan dan hembusan nafas kita. Agar entah kapan kelak terpenuhi. Semoga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun