Mohon tunggu...
HERRY SETIAWAN
HERRY SETIAWAN Mohon Tunggu... Konsultan - Creative Coach

membantu menemukan cara-cara kreatif untuk keluar dari kebuntuan masalah

Selanjutnya

Tutup

Money

Berakhirnya Bulan Madu Model Bisnis Start Up Teknologi

12 Mei 2021   08:30 Diperbarui: 12 Mei 2021   08:35 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
authentic-indonesia.com

Sepertinya hingar bingar start-up tehnologi akan segera berakhir karena kehabisan bahan bakar.

Saat ini orang muda yang punya ide hebat dan penguasaan tehnologi sudah mengalami kesulitan untuk mendapatkan pemodal untuk membiayai realisasi idenya. Kalau dulu sama sekali tidak seperti sekarang, apapun idenya pasti ada orang yang tertarik menjadi penyandang dananya.

Tetapi saat ini, mereka diharuskan terlebih dahulu untuk mengembangkan sendiri idenya hingga bisa berjalan. Dan setelah 1-2 tahun barulah investor bersedia memasukkan dana guna menunjang pertumbuhannya kedepan.

Apa arti semua ini?. Bagi saya bisa diartikan bahwa ide-ide yang berkembang di dunia start-up tehnologi sudah tidak dimuati dengan ide-ide yang baru dan menantang seperti sebelumnya. Sehingga investor enggan menanamkan uangnya karena tidak ada sesuatu yang istimewa.

Sebagaimana kita ketahui juga, bila idenya tidak disambut secara antusias di pasar, maka modal yang ditanamkan bisa-bisa hilang begitu saja. Inilah alasan yang masuk akal untuk menjelaskan fenomena ini.

Berakhirnya suatu era, memiliki makna dimulainya sebuah era baru. Bagaimana bentuk dan rupa era baru itu?.

Banyak orang yang melihat bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan memperbaiki lingkungan hidup akan mendapatkan kesempatan untuk tampil didepan. Entah itu, pengolahan limbah atau bisnis yang sangat memperhatikan lingkungan hidup. 

Bahkan di Jerman sudah banyak bisnis yang berkembang dengan tujuan-tujuan yang sangat aneh menurut ukuran orang bisnis. Seperti bisnis yang semua hasil keuntungannya disumbangkan untuk membiayai penanaman pohon di seluruh dunia.

Pemilik dari perusahaan ini sama sekali tidak mengambil bagian keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan sama sekali. Dan anehnya bisnis ini terus tumbuh dan berkembang setiap tahunnya. Dan kepemilikan perusahaan ini dimiliki oleh seluruh karyawannya.

Mungkin untuk kita di Indonesia mdoel bisnis seperti ini masih membutuhkan waktu panjang untuk  tumbuh dan berkembang. Tapi paling tidak di Jerman sudah memulainya. Semoga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun