Mohon tunggu...
HERRY SETIAWAN
HERRY SETIAWAN Mohon Tunggu... Konsultan - Creative Coach

membantu menemukan cara-cara kreatif untuk keluar dari kebuntuan masalah

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Kemana Lulusan Baru di Masa Pandemi

3 Mei 2021   15:45 Diperbarui: 3 Mei 2021   15:55 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun 2020 sudah lewat, banyak lulusan baru dari perguruan tinggi yang mencoba mengadu nasib mencari perusahaan yang membutuhkan keahlian mereka.

Tidak semua bisa diserap oleh industri, terutama mereka yang keahliannya terdampak sekali oleh pandemi ini, seperti sektor pariwisata. Dan secara umum juga pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan.

Sebetulnya, untuk negara sebesar dan seluas Indonesia - tidaklah terlalu menakutkan bagi seorang fresh graduate untuk tetap bisa sibuk dan menghasilkan income, jika dibandingkan dengan negara kota seperti Singapura.

Seorang fresh graduate memiliki beberapa keunggulan yang seharusnya menjadi pegas untuk mereka berkiprah lebih lagi dimasa pandemi ini.

Trend yang terjadi saat ini adalah setiap negara mulai memikirkan dirinya sendiri lebih serius dibandingkan dengan sebelumnya. Contoh paling nyata adalah kelangkaan chip yang terjadi saat ini. Banyak industri harus mengalami pertumbuhan yang stagnan akibat tidak mandiri dalam pengadaan chip ini. Bahkan Apple Inc, sudah mengatakan akan adanya keterlambatan distribusi iMac dan iPad dipasar akibat keterbatasan ini. Semua negara mulai memikirkan untuk mereka ulang supply chain mereka agar tidak hanya bergantung kepada satu atau dua perusahaan yang berada diluar negara mereka.

Lalu dimana posisi Indonesia dalam rangkaian besar ini?. Kita adalah negara besar - dalam arti luas wilayah dan penduduknyapun besar. Tetapi sangat disayangkan beberapa pulau kita masih sangat kosong penduduknya, misalnya pulau kalimantan, pulau sulawesi dan pulau papua. Hanya dua pulau yang populasinya tergolong lumayan padat yakni Jawa dan Sumatera - itupun hanya daerah tertentu saja di pulau Sumatera.

Kedepannya, akibat dari climate change maka dunia mungkin dibeberapa tempat akan mengalami kesulitan pangan - akibat gagal panen. Sedangkan kita di Indonesia memiliki lahan yang luas serta subur.

Oleh karena itu, merupakan sebuah peluang bagi para lulusan perguruan tinggi yang belum mendapatkan peluang untuk kerja di industri, bisa memulai untuk menjadi seorang petani.

Petani yang dilengkapi dengan pengetahuan yang mengawinkan keahlian bertani dan tehnologi. Yang bisa bergerak dari hulu ke hilir.

Dari pembibitan, penanaman, pemanenan hingga pemasaran. Semua menggunakan tehnologi yang sudah tersedia dan bisa diakses dengan mudah dewasa ini, sehingga panenan menjadi lebih banyak dan bagus serta harga jual lebih tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun