Mohon tunggu...
HERRY SETIAWAN
HERRY SETIAWAN Mohon Tunggu... Konsultan - Creative Coach

membantu menemukan cara-cara kreatif untuk keluar dari kebuntuan masalah

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Organisasi dan Manusia, Memasuki Masa Suram

23 April 2021   08:00 Diperbarui: 23 April 2021   08:32 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bingung, kata yang paling tepat untuk menggambarkan kondisi kebatinan dari semua orang saat ini. India yang sudah diperkirakan memasuki status herd immunity, tiba-tiba dalam sekejab meledak lagi kasus covid19, hingga saat tulisan ini dibuat sudah memasuki angka 300.000 kasus perhari. Sampai kapan ini semua akan mereda?.

Organisasi, terutamanya organisasi bisnis juga bingung, bagaimana harus merespon semua yang terjadi saat ini agar bisa tetap bertahan dan maju. Apakah permintaan produk yang dipasarkan masih tetap dibutuhkan oleh konsumen? ataukah konsumen sudah beralih kepada produk lain.

Bagian apa dari organisasi yang harus diperbaharui agar bisa bersaing saat ini dan kedepannya?. Darimana harus memulai proses pembaharuan itu?

Berapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuknya? dan apakah setelah diperbaharui akan sungguh-sungguh memberikan dampak yang sesuai dengan yang diinginkan?.

Semua organisasi dilingkupi dengan banyak pertanyaan, tapi tak ada jawaban yang bisa memuaskan. Keraguan membayangi setiap pertanyaan dan jawaban - tidak ada yang bisa dirujuk untuk mendapatkan ide sebagai solusi.

Begitu juga manusia, sama-sama diliputi dengan keraguan. Bagaimana kita harus menyikapi cara hidup baru ini - hidup bersama virus covid19. Kebiasaan-kebiasaan apa yang benar-benar tidak bisa lagi kita lakukan?

Seberapa harus kita bertindak agar bisa terbebaskan dari sengatan virus ini? Bagaimana masa depan itu sebenarnya?.

Dalam kebingungan ini - satu kata yang harus diingat dengan sungguh-sungguh, kita harus berubah. Kesiapan secara mental untuk berubah itu harus dimiliki. Tanpa memiliki mentalitas untuk berubah, maka kita pasti akan tergilas oleh ganasnya ketidakpastian ini.

Perkara apakah perubahan yang kita lakukan itu memberikan dampak positip berupa perbaikan - ataukah sebaliknya menjadi lebih buruk, itu sudah persoalan lain. Yang pasti - jika mentalitas tidak mau berubah itu lebih besar, "kepunahan" sudah diambang pintu.

Anda tentu masih ingat, Google sebagai mesin pencari terbesar di dunia. Oleh karena ia terlena dengan posisinya itu dan tidak menangkap perubahan yang masih dikategorikan moderat dibandingkan dengan kondisi saat ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun