Mohon tunggu...
HERRY SETIAWAN
HERRY SETIAWAN Mohon Tunggu... Konsultan - Creative Coach

membantu menemukan cara-cara kreatif untuk keluar dari kebuntuan masalah

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Berbagi Rahasia Bisnis: Tapi Tak Kehabisan Pelanggan

10 April 2021   12:00 Diperbarui: 10 April 2021   12:05 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada seorang pembuat kue yang enak sekali, akun instagramnya diikuti ribuan orang. Setiap hari ia mengunggah kue apa yang dia buat untuk hari ini dan dalam jumlah berapa banyak. Jadi kita boleh langsung memesan di kolom chat, biasanya dalam waktu singkat semua kuenya akan ludes.

Selain menampilkan kue apa yang dibuat untuk hari itu, ia juga memperlihatkan bagaimana kue tersebut dibuat, berikut resep-resepnya. Dan tak jarang orang juga bertanya dimana membeli alat-alat untuk memasak kue tersebut, ia dengan senang hati memberitahukannya.

Mungkin karena terlalu sering yang bertanya, ia juga menyediakan alat-alat masaknya untuk dipesan jika ada yang mau.

Pembuat kue ini memang sangat produktif, selain itu - ia juga membuat buku resep untuk semua masakan yang dibuatnya dan kita bisa memperolehnya di toko buku Gramedia. Harganya pun tidak terlalu mahal, masih terjangkau oleh kantong.

Anehnya - jika didalam resep tadi ada yang tidak kita mengerti, bisa langsung chat di instagram bertanya bagaimana memasaknya. Dan ia akan menjawab bagaimananya, dan meminta sipenanya untuk mengunggah hasil dari masakannya di kolom instagramnya. Semua orang bisa melihat.

Yang menjadi pertanyaan adalah, tidak ada rahasia sama sekali dalam proses bisnis yang dia lakukan - akan tetapi para pelanggannya tidak berkurang sedikitpun, ini bisa kita lihat dari hasil masakan kuenya yang setiap hari ludes walaupun harganya termasuk premium.

Selama ini jika berhubungan dengan makanan, selalu diselimuti dengan rahasia, boro-boro kita bisa melihat prosesnya langsung didepan mata, masuk kedalam dapurnya saja menjadi hal yang ditabukan. Lah - koq ini sepertinya "pamer"?.

Ternyata justru "dipamerkan" itulah yang menjadi daya tariknya - ada unsur hiburannya. Melihat proses memasak itu menjadi hiburan bagi mereka yang tidak bisa masak. Dalam imajinasinya ia memproyeksikan dirinya seolah memegang loyang kue dan mengaduknya. Dan akhirnya membeli kue hasil yang dimasak itu. Walaupun sebenarnya orang lain yang memasaknya.

Memang bisnis semakin hari semakin membutuhkan kreatifitas yang tinggi. Dulu hal yang ditabukan untuk dilakukan - kini bisa menjadi pemicu keberhasilan.

Jadi sekarang sudah boleh dipertimbangkan untuk sedikit membuka "rahasia bisnis" karena ternyata itu bisa menarik semakin banyak pelanggan daripada sebaliknya. Bukan hanya sekadar pelanggan biasa, tetapi pelanggan yang loyal. Semoga

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun