Mohon tunggu...
HERRY SETIAWAN
HERRY SETIAWAN Mohon Tunggu... Konsultan - Creative Coach

membantu menemukan cara-cara kreatif untuk keluar dari kebuntuan masalah

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Tokopedia dan Bukalapak, Siapa yang Mau Mulai "Barter"

23 Januari 2021   01:00 Diperbarui: 23 Januari 2021   01:19 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: mediatamaweb.co.id

Barter -- adalah cara berdagang orang zaman dulu sekali. 

Boleh dibilang itu merupakan cara manusia bersosialisasi untuk memperbaiki kualitas hidupnya. 

Dalam masa "hibernasi" perdagangan saat ini -- konsep ini muncul kembali dalam benak saya. Setelah menyaksikan bagaimana petani sayuran di Malang membagikan panen sayurnya yang tidak bisa terjual kepada orang-orang dijalan. 

Orang-orang menahan hasrat konsumsinya -- itu merupakan penyebab utama kenapa sayuran itu tidak bisa diserap oleh pasar. Saya selalu mempunyai keyakinan bahwa hasrat itu masih ada -- hanya ditahan saja. Memang orang tidak lagi belanja tas LV atau Hermes seperti dulu -- tetapi mereka tetap berbelanja tas. 

Kembali pada konsep barter -- kondisi untuk terjadinya adalah kedua pihak harus mempunyai masing-masing produk atau jasa yang saling dibutuhkan. Tanpa adanya kondisi ini, barter tidak mungkin terjadi. 

Memang sulit sekali kalau untuk diterapkan jika setiap orang harus berkumpul dipasar dan saling menjajakan barangnya untuk dibarter. Berapa besar tanah lapang yang dibutuhkan untuk mempertemukan orang-orang ini. Itu kalau kita masih mempergunakan paradigma lama "zaman barter". 

Tapi saat ini kita sudah di zaman AI yang menuju ke singularity. 

Media berupa tanah lapang tempat berkumpul tadi bisa direpresentasikan oleh aplikasi. 

Aplikasi ini mempertemukan orang-orang untuk melakukan barter. Tetapi model barternya tidak seperti dulu -- langsung antara yang punya barang.

Mereka menawarkan barang nya di "board" - transaksi terjadi di board. 

Penggunaan board sebagai tempat untuk "meletakkan" barang karena ragam barang yang kita konsumsi dan nikmati hari ini jumlahnya berlipat-lipat kali banyaknya dibandingkan nenek moyang kita melakukan barter zaman dulu. Ini hanya untuk memudahkan saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun