Mohon tunggu...
HERRY SETIAWAN
HERRY SETIAWAN Mohon Tunggu... Konsultan - Creative Coach

membantu menemukan cara-cara kreatif untuk keluar dari kebuntuan masalah

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Manusianya atau Return On Investment

22 Januari 2021   05:00 Diperbarui: 9 Februari 2021   19:00 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto:directionscu.org

Ivan Illich: "kata-kata dan kalimat terdiri atas diam yang lebih bermakna daripada bunyi," tulisnya dalam Celebration of Awareness 

Satu hari saya bertemu dengan seorang calon investor untuk membicarakan sebuah proposal bisnis -- bisnis yang berbasis tehnologi tentunya. 

Kami menyampaikan presentasi yang lengkap dalam bentuk powerpoint, dikantornya yang mewah dan megah. 

Hari baru saja beranjak pukul 14.00 siang -- teh hangat yang disediakan oleh asisten sang Pengusaha sudah dingin  dan habis diseruput, tapi masih terasa haus ditenggorokan. Presentasi kami hanya berlangsung 25 menit saja, setelahnya kami ngobrol. 

Dan tak terasa jam menunjukkan pukul 16.30, berarti kami sudah 2,5 jam berbincang-bincang dengan sang Pengusaha -- tak terasa memang karena orangnya hangat, jadi pembicaraan mengalir begitu saja. 

Ia menyetujui untuk memberikan pendanaan untuk projek yang kami bawa dan meminta saya sebagai Leader untuk terus up date kepada beliau. Sebelum keluar dari ruang meeting -- saya memberanikan bertanya kepada sang Pengusaha. 

Pak, kenapa Bapak selama 2,5 jam berbicara mengenai proposal bisnis itu, bapak tidak bertanya-tanya mendetail tentang bisnisnya, tetapi Bapak bertanya tentang hal-hal yang tidak ada hubungan dengan bisnis yang dipresentasikan?. Seperti -- bagaimana pandangan kami tentang uang -- tentang keluarga -- tentang bekerja -- dan tentang nilai-nilai. 

Sembari tersenyum dan membetulkan letak tubuhnya dikursi, Ia menjawab dengan suaranya yang sedikit bariton. 

Dulu, kalau ada yang datang kepada saya membawa proposal bisnis -- hal pertama yang saya lihat adalah berapa Return on Investment nya (ROI). Yang lain tidak menjadi pusat perhatian saya, karena saya menganggap mereka sudah mempersiapkan semuanya dengan baik -- apakah itu tentang sumber daya manusianya -- tentang bagaimana pengaturan logistiknya dan lain-lain. 

Semua investasi yang saya lakukan itu hampir 70% berakhir dengan kegagalan -- ada saja penyebabnya, dari masalah salah urus hingga "diselingkuhi" oleh partner bisnis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun