Mohon tunggu...
James P Pardede
James P Pardede Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menulis itu sangat menyenangkan...dengan menulis ada banyak hal yang bisa kita bagikan.Mulai dari masalah sosial, pendidikan dan masalah lainnya yang bisa memberi pencerahan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Karena Kita Belum Menghargai Ilmuwan dan Peneliti

5 Mei 2021   11:20 Diperbarui: 5 Mei 2021   11:48 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penelitian-James/dokpri

ADANYA seruan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim untuk menggairahkan kembali riset dan penelitian adalah kabar baik bagi para ilmuwan dan peneliti. Dengan adanya seruan ini, ada beberapa hal yang mendasari kenapa pemerintah, dalam hal ini melalui Kementerian untuk menggairahkan kembali bidang ini.

Salah satu alasannya adalah, pemerintah kita selama ini kurang memberi ruang dan tempat bagi peneliti. Berdasarkan pengalaman penulis terkait dengan penelitian yang dilakukan para akademisi masih lebih cenderung untuk mengejar kepangkatan, bukan untuk sebuah hasil karya yang diakui secara Nasional atau bahkan Internasional.

Beberapa kampus di negeri ini masih enggan untuk menggelontorkan dananya kepada para akademisi di lingkungan kampusnya untuk melakukan penelitian. Itu sebabnya, beberapa peneliti berusaha sendiri untuk mencari pendanaan terhadap penelitian yang dilakukan.

Padahal, kalau penelitian tersebut di-publish dan dibaca banyak orang, yang punya nama adalah kampus dimana si peneliti bermarkas. Hal-hal seperti ini seakan luput dari perhatian manajemen kampus dan beberapa universitas di negeri ini.

Dalam sebuah kesempatan pasca dilantik jadi Mendikbudristek, Nadiem menyampaikan bahwa riset dan teknologi merupakan hal yang sangat dekat dengan dirinya, bahkan sebelum ia masuk ke pemerintahan.

"Riset dan teknologi adalah suatu hal yang sangat dekat di hati saya, merupakan hal yang sudah saya tekuni sebelum saya melakukan tugas ini di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," kata Nadiem seperti dilansir dari Kompas.com.

Nadiem mengaku, dirinya punya harapan besar untuk meningkatkan kualitas dan inovasi riset serta teknologi di perguruan tinggi di Indonesia. Ia ingin para civitas akademika di Tanah Air melakukan riset sebanyak-banyaknya.

"Saya menginginkan sebanyak mungkin murid-murid kita, mahasiswa kita, dan dosen-dosen kita melakukan penelitian dan melakukan program-program seperti Kampus Merdeka di dalam badan-badan di bawah BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional)," ujar Nadiem.

Belajar melalui riset, proyek-proyek sosial, magang di suatu industri, hingga pertukaran pelajar, kata Nadiem, searah dengan visi Presiden Jokowi mengenai Merdeka Belajar. Hal ini juga selaras dengan link and match serta peningkatan kemampuan mahasiswa dalam perguruan tinggi.

Nomenklatur Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi harus menjawab hal tersebut. Terlebih karena bidang riset dan teknologi kini telah dilebur dalam satu payung Kementerian Pendidikan, Riset dan Teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun