Pertama kali mengenal Grab dan mulai menggunakan layanannya sudah sejak tiga tahun lalu. Bagi saya dan keluarga, banyak keuntungan yang bisa kita peroleh dengan adanya aplikasi Grab dalam telepon pintar yang kita miliki. Pada awalnya, saat pertama kali hadi di Kota Medan, kami sering menggunakan layanan Grab Car untuk pergi ke Gereja dan pulang dari Gereja pergi ke tempat-tempat makan bersama keluarga.
Kalau mau buat hitung-hitungan terkait ongkos yang kita keluarkan, menggunakan layanan transportasi online seperti Grab, kita sudah bisa terbantu. Selama ini yang kita anggap sulit jadi bisa lebih mudah. Saat musim hujan misalnya, untuk mengantar anak saya ke sekolah dengan menggunakan sepeda motor pasti basah kuyup. Alternatifnya adalah memesan Grab Car yang siap mengantarkan dua anak saya ke sekolah. Selain jadi lebih mudah, waktu yang kita gunakan lebih efisien. Selagi Grab Car mengantar anak kita ke sekolah, kita bisa melakukan aktivitas lainnya yang bermanfaat.
Selama tiga tahun menggunakan layanan Grab, bukan tidak ada hal yang mengganggu dan membuat kita kesal. Pernah suatu waktu, saat kita baru pulang dari gereja memesan Grab Car. Pengemudi yang kebetulan ada diseputaran gereja mengambil orderan saya dan menyatakan posisinya sudah berada di depan gereja. Akan tetapi, ketika kami sudah berada di depan gereja mobil yang dimaksud tidak ada di lokasi. Lalu saya menelepon dan memastikan posisi drivernya ada dimana.
Karena ketidakjujuran dari drivernya, saya melakukan cancel dan memesan driver lainnya. Anehnya, si driver yang di cancel tadi nggak terima dan memaki-maki saya serta mengirim pesan singkat dengan kata-kata kotor. Tidak terima dengan perlakuan itu, saya langsung capture SMS yang dikirim dan melakukankomplain ke emailnya Grab.
Dalam waktu yang sangat cepat, pihak Grab langsung menghubungi saya dan menyampaikan permohponan maaf. Tidak hanya permohonan maaf, pada saat itu juga driver yang berlaku tidak sopan tadi langsung di suspend dan mendapat peringatan keras.Â
Dari kejadian ini, saya mengambil hikmahnya bahwa driver itu juga manusia, akan tetapi jangan suka membohongi pelanggannya. Kalau drivernya jujur dan menyatakan posisinya sangat jauh, pastilah si pemesan akan bertanya dengan santun juga. Apakah saya batalkan atau saya tunggu? Kalau terlalu lama kita bisa meminta maaf dan melakukan pembatalan.
Ada perasaan tidak senang, dan ada juga perasaan sangat senang saat driver Grab Car yang kita tumpangi memulangkan barang-barang yang tertinggal. Hal seperti juga pernah kami alami. Hanya karena sesuatu dan lain hal, kami semua terburu-buru keluar dari armada Grab Car dan tidak ingat kalau di jok belakang ada belanjaan yang tertinggal.Â
Setelah beberapa menit kemudian, isteri saya baru sadar kalau barang belanjaannya tertinggal. Kami langsung menghubungi driver lewat aplikasi Grab dan langsung ditanggapi dengan sopan. Barang belanjaan yang tertinggal pun dikembalikan.
Menggunakan aplikasi Grab yang didalamnya ada beberapa layanan membuat pengguna seakan dimanjakan. Mau pesan makan tinggal pesan lewat Grab Food, mau kirim barang atau antar sesuatu ke teman bisa lewat Grab Express. Mau cepat sampai di lokasi acara dan terhindar dari jalur macet, bisa memesan transportasi online roda dua lewat aplikasi Grab Bike.
Satu Aplikasi untuk Semua layanan akan memudahkan kita dalam memanfaatkan layanan yang ada. Tak perlu repot harus bawa uang banyak, kita bisa membayar sesuatu dengan OVO yang tertempel sebadan dengan aplikasi Grab. Tinggal bagamana kita memanfaatkan aplikasi ini dengan positif dan memberi manfaat bagi kita dan keluarga.
