Salah satu kunci agar kita bisa hidup menuju sempurna adalah taat kepada perintah Tuhan dan menjauhi segala larangan-Nya. Setiap pribadi yang menaruh kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan memeluk satu agama atau kepercayaan yang tujuannya untuk memperoleh kedamaian dalam menjalani hidup menuju sempurna.
Kalau melihat secara kasat mata kehidupan manusia di sekitar kita, ada banyak perilaku yang setiap hari kita saksikan. Ada yang ingin hidup menuju sempurna melakukan segala sesuatu yang menurutnya baik tanpa pernah berpikir bahwa apa yang ia lakukan sesungguhnya sangat bertentangan dengan perintah Tuhan.
Manusia di muka bumi ini ada yang memiliki berkat berlimpah-limpah, ada yang memiliki kekayaan dan tak pernah merasa puas dengan kekayaannya. Ada juga manusia yang kekurangan dan merasa kesulitan untuk sekadar makan saja mereka harus bekerja terlebih dahulu. Lantas, bagaimana sikap kita terhadap apa yang kita alami saat ini. Apakah kita menikmati kebaikan Tuhan yang memberikan kita makan secukupnya?
Bagaimana sesungguhnya hidup itu dikatakan sempurna dan bisa menikmati berkat Tuhan tanpa bersungut-sungut. Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah mengucap syukur dalam segala hal. Mengucap syukur dalam menjalani hari-hari yang Tuhan berikan kepada kita. Kalau kita percaya bahwa hari ini Tuhan akan memelihara kita dengan berkat-Nya, untuk apa lagi kita harus takut.
Percaya kepada Tuhan dengan sepenuh hati akan membuat kita tetap optimis dalam hidup ini. Kita akan merasa damai sejahtera walaupun sesungguhnya sedang dalam menghadapi masalah. Bagi Tuhan tak ada yang mustahil, sesulit apa pun keadaan kita hari ini kalau kita menghadapinya dengan tenang dan percaya bahwa Tuhan akan mengangkat kita dari kesulitan, percayalah Tuhan akan memberikan jalan keluar tepat pada waktunya.
Setiap kita pribadi pasti punya pengalaman atau sesuatu hal yang membuat kita semakin percaya bahwa Tuhan memiliki kuasa, Tuhan memiliki mujizat bagi kita yang percaya dengan pertolongan-Nya. Secara pribadi, saya ingin berbagi pengalaman bagaimana Tuhan bekerja mengangkat saya dari sebuah permasalahan. Walaupun sejujurnya, saya hampir putus asa dan merasa pesimis dengan keberadaan saya yang sedang menghadapi masalah.
Sampai hari ini, kami masih tinggal di salah satu rumah yang kami kontrak per tahun dengan nilai kontrak hampir Rp 7 juta per tahun. Tanggal jatuh tempo sesungguhnya sudah lewat hampir 3 bulan dan pihak penyedia sewa menyewa rumah sudah mengingatkan kami dengan surat teguran. Dalam surat teguran itu, tertuang kalimat yang menyatakan kalau kami harus kosongkan rumah kalau belum membayar uang sewa rumah setahun penuh, dan tidak boleh dicicil.
Yang ada dibenak saya waktu itu hanya bisa berserah kepada Tuhan, karena dengan  pekerjaan saya yang hanya gaji pas-pasan pun tidak akan mungkin bisa mengumpulkan uang dalam sekejap. Pergumulan yang kami alami terkadang menimbulkan pertengkaran dalam keluarga. Selain harus memikirkan uang sekolah 2 orang anak yang sudah duduk di bangku sekolah SMA dan SMK, biaya hidup sehari-hari juga harus dipenuhi.
KDengan modal tekad dan keyakinan saya memberanikan diri untuk meminta tolong kepada orang-orang yang sampai hari ini masih sangat dekat pertemanannya. Syukur pada Tuhan, tepat pada waktunya kami akhirnya bisa membayar sewa rumah dan tinggal diam di dalam rumah itu untuk beristirahat, berdoa dan mengucap syukur senantiasa.
Sesungguhnya, menuju hidup sempurna dan nyaman setiap saat, kuncinya sangat sederhana. Cukup melakukan hal ini pasti segala sesuatu dapat teratasi. Yaitu, benahi 3P dan perkuat 3I. Benahi 3 P berarti Pola Pikir, Pola Hidip dan Pola Makan, sementara 3I adalah Iman, Ibadah dan Ilmu.
Berawal dari Pola Pikir, jika setiap hari kita memiliki pola pikir yang positif pasti masalah apa pun bisa teratasi. Hindari berpikir diluar batas kemampuan berpikir kita sebagai manusia ciptaan Tuhan. Jangan pernah berpikir akan mendapatkan sesuatu dengan cara yang salah, sudah pasti kita akan susah tidur dan hidup terasa tak nyaman.
