Mohon tunggu...
James P Pardede
James P Pardede Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menulis itu sangat menyenangkan...dengan menulis ada banyak hal yang bisa kita bagikan.Mulai dari masalah sosial, pendidikan dan masalah lainnya yang bisa memberi pencerahan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Mau Menikmati Wisata Rohani? Ada TWI Sitinjo dan Salib Kasih

12 Oktober 2018   05:39 Diperbarui: 14 Oktober 2018   23:02 2031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman Wisata Iman Sitinjo Dairi

Paket wisata rohani mengikuti jejak Nommensen di Tanah Batak bisa dikemas sedemikian rupa dan dipromosikan ke berbagai belahan dunia, kemungkinan besar akan menarik minat wisatawan untuk melihat langsung secara lebih dekat sejarah perjalanan penginjilan Nommensen di Tanah Batak sampai akhirnya wafat dan dikuburkan di Toba Samosir. 

Setelah sebelumnya melakukan perjalanan dan penginjilan di Sipirok Tapanuli Selatan, Barus Tapanuli Tengah, Rura Silindung-Pearaja-Tarutung-Siatas Barita sampai akhirnya dimakamkan di Sigumpar Toba Samosir.

Ketika mengikuti perjalanan penginjilan Nommensen ini di Tanah Batak, ada satu hal yang sampai hari ini membekas, yaitu di kota Sipirok, tepatnya di Parausorat dan Bungabondar serta kawasan Saipar Dolok Hole masih sangat terkenal dengan kerukunan umat beragamanya. Kawasan ini menjadi salah satu laboratorium kerukunan umat beragama setelah di Barus Tapanuli Tengah.

Dikatakan sebagai laboratorium kerukunan umat beragama, karena ajaran Nommensen di Tanah Selatan tersebut tidak hanya untuk umat Kristiani tapi juga untuk umat Islam yang mau belajar di sekolah yang didirikan Nommensen pada masa itu. 

Salah satu bukti kerukunan di kawasan ini, ketika penulis berada ditengah-tengah masyarakat  dan mengadakan sebuah pesta. Ketika yang mengadakan hajatan yang beragama Kristen, maka yang marhobas (bekerja mempersiapkan makanan adalah yang beragama Islam) demikian sebaliknya.

Kala mengikuti jejak perjalanan Nommensen ini, kita akan merasa kagum betapa kuat dan hebatnya penginjilan Nommensen di daerah Silindung. Berkesempatan untuk menaiki anak-anak tangga menuju puncak bukit Siatas Barita, rasanya sangat menyenangkan. Udara yang bertiup perlahan menimbulkan bunyi-bunyian karena menyentuh daun dan dahan pohon pinus yang tumbuh subur di sekitarnya.

Salib Kasih di Siatas Barita Tapanuli Utara
Salib Kasih di Siatas Barita Tapanuli Utara
Salib Kasih di Siatas Barita Tapanuli Utara

Di atas bukit ini ada sebuah bangunan salib besar yang dihiasi lampu neon. Ketika malam hari, lampu neon ini akan menyala dan letaknya sengaja disusun sepanjang sisi salib dari bawah sampai ke atas. 

Salib ini akan terlihat dari kejauhan ketika di siang hari dan terasa lebih indah kalau dipandang malam hari. Di kaki salib ini ada sebuah batu yang diyakini sebagai tempat Nommensen memandang Rura Silindung (Lembah Silindung) yang tak lain adalah kota Tarutung.

Sejak berdiri, kawasan wisata rohani Salib Kasih menjadi ikon bagi Tapanuli Utara. Hanya saja, pemerintah kabupaten kurang begitu peduli dengan pelestarian sejarah perjalanan Nommensen di Taput. Padahal, kalau pemerintah kabupaten benar-benar mengemasnya sedemikian rupa, wisatawan akan lebih banyak yang datang.

Selain Salib Kasih di Bukit Siatas Barita, kawasan wisata sejarah sekaligus wisata rohani di Tapanuli Utara sebenarnya masih sangat banyak. Sebut saja Onan Sitahuru yang dulunya sering menjadi tempat Nommensen memberikan pengajaran kepada masyarakat tentang banyak hal. Ada juga Gereja Dame tempat didirikannya gereja pertama oleh Nommensen di Huta Dame I (tahun 1864).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun