Mohon tunggu...
James Mansula
James Mansula Mohon Tunggu... Guru - Teaching is Passion, is not a Job

Guru Geografi, Alumni SM-3T, Alumni PPG SM-3T, Bigreds Regional Kupang

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Pengalaman Pertama Menjadi Pelatih Komunitas, Programnya British Council

6 Mei 2022   15:48 Diperbarui: 8 Mei 2022   19:44 972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Founder Komunitas, Peserta Pelatihan & CLT/dokpri

Beberapa bulan terakhir ini saya merasa sangat jenuh dengan rutinitas yang saya lakukan setiap hari. Bangun pagi masak, siap-siap ke sekolah, mengajar, pulang, rebahan, main sosmed dan begitu seterusnya hampir setiap hari. Bahkan sosial media (whatsapp, facebook, instagram, youtube) bisa saya buka selama berjam-jam bolak-balik, padahal hanya lihat-lihat status/ story orang lain saja. Tidak ada kegiatan berarti lainnya. Hidup serasa tidak ada tantangan. Otak mulai merasa letih dan berdampak ke seluruh tubuh.

Sekitar bulan maret lalu, saya membuka facebook, di halaman paling depan ada satu informasi yang saya baca dan membuat otak saya tiba-tiba kembali bergairah. British council akan merekrut Community Level Trainer (pelatih komunitas) untuk program Skill for Inclusive Digital Participation (SIDP) untuk daerah NTT, Ambon dan Banda. 

Kebetulan, selama bertugas sebagai guru di Malaka, saya juga menjadi relawan di Komunitas OKL Street Library, sebuah komunitas yang bergerak dibidang pendidikan dan sosial-ekonomi. Lokasinya juga berdekatan dengan sekolah tempat saya mengajar. 

Komunitas OKL Street Library ini yang akan menjadi sasaran saya jika nantinya terpilih menjadi pelatih komunitas. Jadi awalnya, para pelatih komunitas akan dilatih terlebih dahulu (Training of trainers) barulah kemudian akan kembali melatih atau memfasilitasi di Komunitas masing-masing.

Program ini sangat bermanfaat menurut saya karena pelatih yang terpilih akan mengikuti pelatihan mengajar literasi digital, melatih ketrampilan digital untuk warga inklusif, meningkatkan kapasitas mengajar literasi digital dan tentunya akan berjejaring dengan banyak orang hebat diluar sana. Ditambah lagi dengan ide-ide yang ditawarkan sudah pasti kreatif, menambah wawasan dan pengalaman baru untuk saya. Waooowww....saya sangat bersemangat !!! Tanpa berpikir panjang saya lansung mendaftar lewat link yang ada.

Singkat cerita, saya pun terpilih menjadi salah satu pelatih komunitas (CLT) bersama sekitar 30an orang lainnya. Tanpa berlama-lama, saya lansung berkoordinasi dengan founder Komunitas OKL Street Library dan meminta ijin dari Kepala SMA Negeri Bolan untuk mengikuti pelatihan ini. Semua berjalan dengan lancar dan mereka sangat mendukung saya untuk mengikuti kegiatan pelatihan ini.

Kegiatan Training of Trainers (ToT) ini belansung secara daring (zoom meeting) selama 4 hari dari tanggal 29 Maret s/d 1 April 2022. Pelatihan ini difasilitasi oleh Tim Expert Level Trainer (ELT) Proyek SIDP British Council yakni Kakak Dani Wetangterah (ELT Team Leader NTT), Kakak Asty Banoet dan Kakak Yedi Letedara dari Yayasan Pikul, Tim ThinkWeb Jakarta dan Tim Suarise Jakarta. Selama 4 hari, kami mendiskusikan beberapa modul dan tawaran metode ajar yang akan dipakai saat melaksanakan pelatihan digital dasar di Komunitas, sharing tentang berbagai pengalaman menarik saat memfasilitasi pelatihan, mengerjakan tugas kelompok, membuat rencana pelatihan dan persiapan pelatihan di Komunitas.

Setelah ToT, masing-masing CLT akan kembali ke Komunitas masing-masing untuk melakukan berbagai persiapan pelatihan. Pelatihan di Komunitas OKL Street Library sendiri, saya jadwalkan selama 3 hari pada tanggal 28-30 April 2022. Saat persiapan, saya melakukan perekrutan 25 orang anak muda peserta pelatihan, dimana sesuai sasaran program SIDP yakni individu-individu yang terpinggirkan secara digital seperti anak muda, perempuan dan kaum disabilitas. 

Selanjutnya, saya membuat rencana agenda pelatihan, membeli ATK, mencetak dokumen-dokumen pendukung, meminjam perlengkapan yang dibutuhkan seperti LCD Proyektor, layar dan orbit untuk koneksi internet. Saya juga berkoordinasi dengan Kepala SMA Negeri Bolan, Bapak Donatus Bria Seran untuk meminjam Lab Komputer SMA Negeri Bolan agar dapat dijadikan tempat untuk peserta melakukan praktek digital. Pada H-1, saya bersama komunitas mulai mempersiapkan tempat pelatihan di ruang terbuka komunitas OKL Street Library dan lab komputer, mengecek kesiapan alat pendukung, koneksi internet dan konfirmasi kehadiran para peserta pelatihan.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun