Mohon tunggu...
James Mansula
James Mansula Mohon Tunggu... Guru - Teaching is Passion, is not a Job

Guru Geografi, Alumni SM-3T, Alumni PPG SM-3T, Bigreds Regional Kupang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Curhat tentang Dampak Virus Corona

27 Maret 2020   20:06 Diperbarui: 10 Maret 2023   04:25 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk mengurangi resiko penyebaran virus ini, pemerintah pusat mulai menerapkan social distancing, dimana masyarakat dihimbau tidak berada di tempat ramai, menjaga jarak dengan sesama, tidak bepergian keluar rumah. Seiring berjalannya waktu, pada 20 Maret 2020 frasa ini diubah oleh WHO menjadi physical distancing yang merujuk pada menjaga jarak fisik dengan mendorong masyarakat tetap berhubungan sosial lewat media sosial. 

Kebijakan lainnya adalah Work from Home (WFH) yang berarti bekerja dari rumah, dimana segala pekerjaan kantor dikerjakan di rumah, termasuk beribadah di rumah dan belajar juga di rumah. Dengan penerapan kebijakan ini, setiap sekolah semua jenjang pendidikan, Kantor-kantor pemerintah, pasar, toko, supermarket, restoran, mall, bank, pabrik dan lain sebagainya mulai mengurangi jam operasionalnya dan bahkan ada yang sudah tutup untuk sementara waktu. Hanya kantor pelayanan penting saja yang tetap beroperasi normal seperti rumah sakit dan TNI-POLRI.

Dinas pendidikan dan Kebudayaan Propinsi NTT merespon dengan mengeluarkan surat edaran untuk merumahkan peserta didik empat belas hari (20 Maret hingga 04 April 2020) sehingga setiap aktivitas pembelajaran dilakukan di rumah lewat media sosial atau pemberian tugas mandiri kepada peserta didik. 

Sejak saat itu, Saya juga mulai membatasi diri untuk tidak ke gereja dan tempat keramaian lainnya. Waktu saya habiskan lebih banyak di kos-kosan dengan rebahan, lari sore, main handphone dan membuat proyek menggambar graffiti untuk akun youtube saya, Saya hanya keluar jika ingin membeli persediaan bahan makanan.



Selama 3 hari saya hanya beraktifitas di kos, tidak ada niat untuk pulang ke Kupang apalagi berita yang beredar terdapat empat belas ODP (orang dalam pengawasan) khusus untuk daerah NTT dan terbanyak berada di Kupang. Apalagi perjalanan yang cukup jauh membuat saya berpikir lagi untuk pulang.

Namun pikiran saya tiba-tiba berubah, setelah satu per satu teman-teman samping kos pulang ke daerahnya masing-masing karena libur. Suasana kos menjadi sangat sepi sehingga tanggal 23 Maret saya memutuskan untuk pulang ke Kupang, setidaknya saya bisa berlibur sekalian melihat ibu saya yang berada sendiri di Kupang.

Demikian pengalaman yang dapat saya bagikan. Tulisan ini hanya sekedar untuk berbagi, karena rasa bosan yang saya alami selama dirumahkan. Tidak ada aktifitas berarti lainnya yang bisa saya kerjakan. Sebagian besar peserta didik yang saya asuh pun bukan pengguna media sosial yang aktif sehingga sulit untuk membimbing atau menjelaskan materi pelajaran kepada mereka. 

Saya juga berencana akan berbagi pengalaman selama saya berkativitas di rumah. Selain untuk mengisi waktu kosong yang cukup membosankan ini, sekalian dapat disimpan menjadi suatu cerita kelak ketika wabah ini telah berangsur pulih. 

Semoga wabah ini cepat berakhir dan dunia kembali jadi lebih baik lagi. Tetap jaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan, menjaga jarak, jangan memegang area wajah sebelum mencuci tangan, makan makanan yang bergizi, stay di rumah supaya dapat memutus rantai penyebaran Covid-19 serta lakukan aktivitas fisik seperti olahraga di rumah agar tubuh tetap sehat.  

Tuhan memberkati kita semua. AMIN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun