Mohon tunggu...
JAMALUDDIN
JAMALUDDIN Mohon Tunggu... Dosen - Bukan Siapa-Siapa Hanya Manusia Biasa

Let's do today and our future

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politic Campaign di Kampus? Setujukah Anda?

1 September 2022   13:42 Diperbarui: 1 September 2022   16:08 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesta Demokrasi yang kita kenal dengan istilah Pemilihan Umum (Pemilu) semakin mendekati. Ajang perhelatan yang diselenggarakan selama 5 tahun sekali itu menjadi kontestasi Para elite politik untuk duduk di lembaga Legeslatif, dan Eksekutif. 

Sesuai Undang-Undang 7 Tahun 2017 bahwa  pemilihan umum dilakukan serentak pertama kalinya yang menggabungkan pemilihan Anggota DPR, DPD, dan DPRD serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Undang-Undang ini telah diimplementasikan pada penyelenggaraan Pemilu 2019. selanjutnya 2 tahun kedepan Pemilu 2024 yang dinantikan direncanakan secara serentak tidak hanya memilih Presiden dan wakil Presiden saja melainkan sampai kepada tingkatan kepala Daerah Gubernur, Bupati, Walikota.

Guna mensukseskan Perhelatan politik Pemilu Serentak 2024 pastinya akan dimulai dari proses dimana pengenalan visi dan misi serta program-program jitu oleh Para kandidat kontestasi. Sarana  penyampaian kepada khalayak ramai baik cetak maupun elektronik perlu dilakukan jauh sebelum pelaksanaan Pemilu. umumnya yang kita kenal dengan  Kampanye Politik.

Kampanye politik menjadi sarana penyampaian visi dan Misi politik dari pada calon kontestasi dari partai politik (parpol). Menurut (Sayuti, 2014: 104) Kampanye  sebagai  usaha memengaruhi khalayak  sedemikian  rupa, sehingga khalayak  akan  membuat pertimbangan  mengenai  hasrat, kebutuhan,  serta selera  politik  mereka untuk  dijadikan  dasar  memilih  atau mengubah  pilihan atas kandidat partai politik perserta  pemilihan umum  yang mereka  sukai dalam memilih.

Kampanye Politik mengandung adanya pendekatan  Persuasif Politik. Persuasi politik  dapat diartikan sebagai usaha  yang  disadari  untuk mengubah sikap,  kepercayaan,  atau prilaku  orang lain  melalui  transmisi pesan. Proses persuasi  politik  dapat ditinjau  dari  beberapa  karakteristik persuasi. Karakteristik pendekatan  persuasif kadang  dilakukan  dengan berbagai tujuan,  dan usaha  komunikator untuk mencapai  tujuan  tersebut  melalui beberapa  media. 

Dengan  kata  lain pendekatan persuasif  adalah komunikasi  yang  bertujuan  atau berkepentingan.  

searah dengan topik kompasiana per 31 Agustus 2022, Kampanye Pilpres dikampus, setujukah?

yang menjadi pertanyaan nya Bagaimana kampanye politik dilakukan dikampus yang notabenenya lembaga pendidikan tinggi?

apakah sesuai dan diperbolehkan sesuai aturan Pemilu?

Kampus sebagai lembaga pendidikan tinggi, yang mempunyai visi mencerdaskan kehidupan bangsa dan mencetak lulusan terbaik utnuk siap berkontribusi kepada masyarakat luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun