Mohon tunggu...
Jali Sangadji
Jali Sangadji Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Negara Virtual

9 Oktober 2018   10:08 Diperbarui: 9 Oktober 2018   10:20 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Tidak mustahil jika suatu saat ada negara virtual, karena  dilihat dari sisi kuantitas dan kualitas para pengguna internet sudah  berkembang sangat siginfikan. perkembangan teknologi informasi  mempengaruhi kecenderungan cara berfikir manusia sehingga mempengaruhi  pola dan gaya hidup. Contoh : bertebarannya toko online seperti  lazada, tokpedia, olx, bukalapak, mampu "meruntuhkan"  keberadaan mall-mall atau pasar swalayan di kota-kota besar, sehingga  pasar swalayan sebesar matahari menutup banyak cabang di seluruh  Indonesia karena selalu mengalami kerugian. Investasi di pasar digital  pun tidak main-main. Website Lazada dibeli oleh Jack Ma pemilik alibaba.com dengan harga USD 1 miliar.

Dibidang transportasi, keberadaan  aplikasi pemesanan online bisa "mengalahkan" keberadaan  perusahaan-perusahaan penyedia jasa transportasi yang telah mapan dan  telah menguasai jalanan kota-kota besar di Indonesia, seperti taxi Blue  Bird dan Express. Jika perusahaan tersebut tidak bisa menyesuaikan  metode pelayanan mereka dengan kondisi kekinian, maka tidak menutup  kemungkinan perusahaan tersebut akan bangkrut.

Dari segi  kuantitas, internet sudah menyebar hingga ke pelososk desa sehingga  memungkinkan semua orang bisa terhubung ke internet. Berdasarkan data  Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) ditahun 2017,  pengguna internet telah mencapai 143 juta dari total 260jt penduduk. dan  setiap tahunnya para penggunakan terus berkembang, hal ini sejalan  dengan perkembangan internet.

Dari segi kualitas, para pengguna  internet telah paham seluk beluk internet, misalnya menggunakan berbagai  aplikasi berbasis media social seperti facebook, twitter, instagram,  youtube untuk upload video, dll... dan lebih "memprihatinkan" adalah  para pengguna internet bagaikan hidup di dunia nya sendiri. sekalipun  berdekatan secara fisik, tapi arah pikirannya ada di internet. hal ini  karena pengaruh/efek internet yang telah membuat para pengguna internet  katagihan, seakan-akan hidup dalam alam riil (nyata).

Jadi.. jika  dilihat dari dua sisi diatas (kualitas dan kuantitas), maka tidak  mustahil negara virtual akan dibangun dimasa depan.

Estonia,  salah satu negara Eropa yang merupakan pencetus negara virtual pertama  di dunia. di negara tersebut penggunaan sistem digital begitu masif,  seperti pelayanan publik telah berbasis digital, pemilu online, catatan  kesehatan online, dan pelayanan berbasis digital laiinya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun