Kampung Merabu
        Tibalah kami di perkampungan. Beberapa rumah mulai nampak. Bentuk rumah sedang, tiang rendah. Mungkin ciri khas rumah masyarakat disini. Kami singgah bertanya, mencari rumah Pak Sopiansyah. Nama yang kami kenal. Warga mengarahkan kami untuk mengambil belokan kanan setelah melewati jalan ini.
        Iyah benar....kami sudah sampai dirumah Pak Sopiansyah sekitar pukul 16.50. Ini tidak salah lagi. di depan rumah, terukir namanya. Ternyata juga selaku ketua RT O1 Kamp. Merabu.
        Kami berbincang-bincang ringan, sama-sama belum saling kenal. Hingga akhirnya kami mulai akrab dan terbiasa.
        Kami diminta untuk menumui Pak Cris, beliau yang mengurus wisatawan yang datang. Mulai dari kapal, guide, hingga yang lain-lainya.
        Tidak lama...Pak Cris datang. Kami berbincang. Mengusahakan. Sore ini kami bisa ke sumber mata air Nyadeng.Pak Cris mulai berpikir. Mulai mencari warga yang punya kapal. Karena tidak semua  warga sedang dikampung, kebanyakan sedang di ladang atau ke hutan.
        Sudah ada warga yang bersedia, 2 kapal bisa dioperasikan. Guidenya pak pak RT. Kami sudah dimita untuk segera bersiap-siap.
        Pak cris....sudah ready belum.? Kami sudah ready semua pak.
        Kami diarahkan ke dermaga penyeberangan. Sementara menunggu pak RT mengambil peralatannya. Kami sempat berphoto di depan sekretariat "Krima Puri". Kata warga setiap wisatawan harus melapor ke Krima Puri, itu adalah kebijakan bersama. Kami mengikuti segala aturannya.
        Aku juga sempat berphoto di depan perpustakaan kampung. sangat sederhana kelihatannya dari luar.
        Pak RT datang....Hanya membawa tas selempang kecil. Botol air minum diselipkan di poket samping, ukurunnya sangat imut.