Mohon tunggu...
Abdul Jalil
Abdul Jalil Mohon Tunggu... Jurnalis - suka tantangan dan hiburan

hidup itu saling melengkapi,,,semuanya,tanpa terkecuali.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Cerita Bayi Malang nan Miskin

14 Februari 2020   23:27 Diperbarui: 14 Februari 2020   23:36 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi bayi (kompas.com)

"Saya pulang karena suami sudah mati, jadi korban kapal karam. Saya pulang karena butuh bantuan untuk mengobati anak saya," kata Zaenab dengan mata sembab.

Di luar dugaan Zaenab, justru warga kampung berempati. Warga melalui gawainya segera membuka donasi melalui media sosial. Aksi warga ini pun mendapatkan respon positif dari warganet dari berbagai penjuru dunia. Donasi pun terkumpul.

Warga membawa si bayi Aziel ke rumah sakit tanpa asuransi pemerintah. Semua biaya operasi ditanggung menggunakan donasi dari manusia berhati malaikat dari seluruh penjuru bumi.

Dalam lamunanku, aku berpikir negara ini memang sepenuhnya belum ramah terhadap orang miskin. Rakyat miskin justru diamputasi hak-haknya sebagai warga negara. Salah satunya hak untuk mendapatkan jaminan kesehatan. Coba, kalau bayi Aziel adalah anak orang kaya atau pejabat. Pasti sakitnya akan tertangani dengan baik.

"Memang, hidup di Indonesia itu tidak boleh miskin."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun