Mohon tunggu...
Jalan Raga
Jalan Raga Mohon Tunggu... Petani - Human Being

Sejauh apapun pergi, pada rumah kita kan kembali.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Surga Itu Ada dan Nyata di Dunia

22 Februari 2017   02:26 Diperbarui: 23 Februari 2017   18:23 1235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Tuhan mengajakmu pada bahagia, kau sendiri yang memilih derita".(NakhodaRaga)

"Kek, kata guru agamaku di sekolah, surga itu tempat yang indah ya?", tanya seorang cucu pada kakeknya.

"Iya cu, bahkan di surga, segala yang kamu inginkan dalam sekejap mata akan terwujud". timpa sang kakek.

"Kalo aku minta cokelat yang buuuanyak bingit bisa ga' kek? tanya polos sang cucu.

Kakek pun tersenyum hangat sambil berujar "bahkan jika kamu ingin mandi dengan cokelat yang paling kamu sukai, itu bisa cu".

Percakapan diatas antara kakek dan cucunya ini adalah percakapan yang biasa kita temui dalam keseharian, saat kita berbicara tentang wujud surga secara fisik.

Surga sebagaimana yang digambarkan Allah melalui ayat suci Al-Qur'an adalah tempat tinggal abadi yang berisikan segala kenikmatan yang berlipat ganda, tempat dimana kedamaian akal, hati dan jiwa manusia berada.

Surga merupakan "reward" (hadiah) bagi setiap mukmin yang berhasil menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangannya.

Hadiah yang akan diberikan setelah ''kiamat" terjadi, dimana setiap jasad yang wafat akan kembali dihidupkan bersamaan dengan ruhnya masing-masing, sebagaimana Allah menciptakan manusia pada awalnya.

Lantas apakah surga yang digambarkan sebagai "hadiah" itu bisa kita nikmati saat kita masih hidup didunia?

MENCIPTAKAN SURGA DI DUNIA

"Robbana atina fid dunya hasanah, wa fil akhiroti hasanah, wa qina azaban nar" yang artinya (Ya Tuhan kami karuniakanlah kebahagiaan di dunia, dan juga kebahagiaan di akhirat, dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun