Mohon tunggu...
Jakarta Life
Jakarta Life Mohon Tunggu... wiraswasta -

All About Jakarta | http://www.jkt.life/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

BBM Satu Harga: Pertamina Untuk Kemanusiaan

30 November 2017   20:12 Diperbarui: 30 November 2017   20:20 1630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan hal aneh ketika mendengar betapa sulitnya hidup diluar pulau jawa. Mulai dari akses yang terbatas, pemadaman listrik secara bergilir sampai dengan fasilitas yang tidak memadai atau belum tersedia. Kita juga tidak jarang mebaca berita heroik. Betapa gigihnya mereka berjuang dalam segala keterbatasan. Anak-anak bersekolah dengan jarak yang amat jauh, jalan yang rusak, dan membahayakan. Barangkali sekolah sudah menjadi barang langka untuk mereka yang tinggal di daerah 3T (Terdalam, Tedepan dan Terluar) Indonesia.

Film "Tanah Surga katanya"(15/08/2012), menggambarkan betul betapa dilemanya hidup dipedalaman Kalimantan yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Malaysia. Disatu sisi mereka terlahir sebagai Indonesia, tetapi disisi lain, mereka banyak bersosialiasi, dan memanfaatkan faslitas yang disediakan oleh negara Malaysia. Lihat bagaimana seorang salman, yang memutuskan berhenti sekolah dan kemudian bekerja mencari uang untuk biaya pengobatan Kakeknya, Hasyim yang juga mantan seorang pejuang kemerdekaan. Saat Salman,harus membawa kakeknya ke rumah sakit di negaranya dan menolak untuk dibawa kerumah sakit negara tetangga yang notabene jarakny lebih dekat. Karena jarak tempuh yang jauh, kakek Hasyim menghembuskan nafas terakhirnya di perjalanan ke rumah sakit menggunakan perahu.

Film yang menggugah siapapun yang menontonnya. Sebab Disinilah, nasionalisme seseorang di Uji. Tidak jarang dari mereka menyerah dan rela mencopot identitasnya sebagai indonesia, dan memilih kewarganegaraan lain. Tetapi, tidak sedikit yang memutuskan untuk bertahan, menerima indonesia dengan segala kekurangannya, dan ketidakpeduliannya terhadap kondisi mereka.

Upaya demi upaya dilakukan oleh lembaga tinggi pemerintahan dan non pemerintah untuk memberikan solusi konkret terhadap masyarakat Indonesia di daerah 3T tersebut.

Salah satu program yang dilakukan oleh Pertamina, nampaknya patut diapresiasi. Program #PertaminaBBM1Harga merupakan langkah konkret pertamina demi kemanusiaan dan kesejahteraan sosial yang merata di Indonesia. Pertamina, yang juga merupakan salah satu BUMN (Badan Usaha Milik Negara) , akan menargetkan 150 titik BBM1Harga sampai akhir 2019 dengan biaya sebesar 3 triliun.

Sudah ada beberapa SPBU yang menerapkan Program PertaminaBBM1Harga, sperti di SPBU Kompak, di desa Onolimbu, Kec Lahomi, Kab. Nias Barat. Di SPBU ini Masyarakat dapat mendapatkan harga Premium dengan harga Rp. 6.450,- dan Solar Rp. 5.150,-. Tidak hanya ada disana,  #PertaminaBBM1Harga juga ada di dua SPBU PT. Sunarco, di Kec. Pulau Tiga, dan Kec. Bunguran Timur, Natuna Kepulauan Riau. Sementara SPBU yang lain masih dalam Pembangunan. Seperti di Kecamatan Jemaja Kabupaten Anambas, Kecamatan Tambelan Kabupaten Bintan, Kecamatan Pulau Laut Kabupaten Natuna,  Kecamatan Serasan Kabupaten Natuna dan daerah lainnya.

Menurut saya, ini langkah yang tepat untuk menghilangkan kesenjangan sosial dan memberikan kebebasan kepada masyarakat Indonesia untuk dapat bersaing secara sehat di berbagai sektor. Selain akses, SPBU yang menyediakan Bahan bakar dengan harga yang terjangkau juga menjadi inti dari berjalannya transportasi dan sektor perekonomian. BBM1Harga berarti akan merubah pola perekonomian, termasuk kehidupan masyarakat di daerah 3T menjadi lebih baik. Negara akan merasa terbantu, akses jalan yang dibangun oleh pemerintah akan digunakan masyarakat untuk kemudahan mendapatkan fasilitas yang selama ini sulit mereka dapatkan. Tentu saja, peristiwa yang tergambarkan dalam film "Tanah Surga Katanya" tidak akan terjadi lagi.

Menurut saya, memang sudah semestinya Pemerintah dan Perusahaan berkolaborasi membangun dan memberikan kontribusi terbaiknya untuk masyarakat. Program BBM1Harga milik Pertamina nampaknya dapat menjadi contoh betapa kerjasama antara keduanya melahirkan solusi yang solutif. Saya bahkan kita semua ingin melihat Pertamina-Pertamina Selanjutnya di masa depan. Tanpa Perusahaan, Pemerintah layaknya berjalan dengan satu kaki. Begitupun sebaliknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun