Mohon tunggu...
Januar Arif Kurniawan
Januar Arif Kurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Hanya orang biasa yang menikmati hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Penggunaan Budaya dan Media Populer Sebagai Cara Mengenalkan Budaya Indonesia

4 Juli 2022   17:54 Diperbarui: 4 Juli 2022   17:59 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Telah berapa banyak budaya yang kini sudah terlupakan? Berapa banyak lagu daerah yang terlupakan? Berapa banyak kisah dongeng yang sudah tak diceritakan? Berapa banyak nilai yang sudah menghilang?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut bila dipikirkan kembali akan menunjukan bahwa budaya Indonesia kini dalam masalah, dan hal ini bukanlah rahasia lagi. Minat akan budaya Indonesia kian hari makin luntur dan lama kelamaan akan menghilang tertelan zaman.

Perlu ditanyakan pula apa yang membuat negara yang kita cintai ini, negara Indonesia itu unik. Orang-orang akan menjawab tentang kekayaan alamnya; ada pula yang akan menjawab karena keindahaan pulau dan lautannya; mungkin akan ada pula yang akan menjawab bahwasannya lokasinya yang strategis. Pernyataan-pernyataan di atas itu benar, akan tetapi, dalam opini saya, saya rasa yang membuat Indonesia unik adalah keberagamannya.

Indonesia itu terdiri dari ratusan suku, bangsa, dan ras yang bersatu, oleh karenanya, Indonesia itu kaya akan keberagaman budaya.

 Dengan kata lain, budaya merupakan identitas dari negara Indonesia. Dengan kata lain, apabila budaya itu luntur maka identitas bangsa kita pula akan luntur. Sehingga penting bagi kita untuk menjaga budaya, bukan hanya segi sentimental, akan tetapi dari segi fungsional juga.

Lalu bagaimana cara kita menjaga agar budaya Indonesia tidak tertelan waktu?

Jawabannya simpel, dengan mengobarkan minat anak muda dan memperkenalkan budaya Indonesia ke bangsa lain. Akan tetapi, meskipun jawaban dari masalah ini itu simpel, kenyataanya dalam praktik hal ini adalah hal yang sulit.

Dalam masa globalisasi sekarang ini, informasi mudah keluar masuk dari luar dan dalam negeri. Karena kemudahan ini, anak muda Indonesia menumbuhkan rasa ketertarikan terhadap budaya asing yang disebabkan karena rasa ingin tahu mereka. Budaya asing yang digandrungi oleh anak muda ini disebut juga budaya populer.

Budaya populer merupakan kolektif ide, fenomena, dan perspektif yang dipilih secara informal dan universal. Budaya populer ini muncul mengikuti arus utama yang menciptakan sebuah fenomena yang bernama trend.

Dalam menciptakan rasa cinta budaya Indonesia kepada anak muda kita dapat menggunakan rasa ketertarikan mereka terhadap budaya populer untuk membuat mereka tertarik terhadap budaya Nusantara. Strategi yang kita akan gunakan disini adalah akulturasi budaya Indonesia dengan budaya populer.

Akulturasi adalah penggabungan dua budaya atau lebih dengan tujuan untuk menggabungkan kedua budaya tersebut untuk menciptakan budaya baru. Dengan budaya baru ini kita dapat menarik perhatian anak muda untuk mempelajari budaya Indonesia.

Akan tetapi, hal ini tidaklah semudah itu. Sebelum kita berpikir berapa banyak anak muda akan mulai tertarik dengan budaya lokal, kita harus mengetahui risiko dari strategi ini.

Risiko dari risiko ini adalah Asimilasi budaya Indonesia dengan budaya populer. Asimilasi merupakan penggabungan dua budaya atau lebih yang akan meninggalkan salah satu budaya yang dominan. Asimilasi budaya Indonesia terhadap budaya populer bisa menghilangkan nilai-nilai yang dimiliki budaya Indonesia.

Setelah kita mengetahui strategi dan kekurangannya selanjutnya adalah cara penyebarannya. Di masa globalisasi ini banyak sekali media yang bisa digunakan sebagai alat penyebaran budaya dan nilai-nilai lokal. Dalam penyebaran ini, untuk meningkatkan minat anak muda akan budaya lokal kita perlu menggunakan media populer.

Media populer disini merupakan media yang sedang marak di kalangan muda. Media populer bisa berupa media sosial dan media komunikasi lainnya. Media sosial disini bisa berupa Instagram, Twitter, Facebook, dan lain-lainnya. Selain itu, bisa juga berupa media untuk mengupload seperti Youtube, Twitch, dan Tik Tok. Ada lagi media dalam pembuatannya, yakni: Komik/Manga, Kartun/Anime, atau bahkan Musik.

Contoh yang paling saya sukai disini dan yang membuat saya memilih tema ini adalah medley yang dibuat oleh Hololive.id. Saya memberikan contoh ini bukan hanya karena bias, saya benar-benar merasa bahwa medley tersebut merupakan contoh budaya Indonesia yang dialkuturasi dengan budaya populer yang benar.

Kenapa demikian? Medley tersebut berisikan kumpulan lagu daerah yang dijadikan satu dan diaransemen hingga menciptakan melodi yang modern dan menarik. Medley tersebut diupload di Youtube dan apabila pembaca membaca komentar dari netizen, pembaca akan menemukan banyak sekali orang yang tertarik akan lagu-lagu daerah tersebut. Komentar-komentar tersebut berisikan orang luar dan dalam negeri mendiskusikan lagu-lagu daerah tersebut dan artinya.

Bila dilakukan dengan benar, akulturasi tersebut dapat mengundang diskusi dari orang luar dan dalam negeri. Diskusi disini adalah langkah utama untuk membangkitkan rasa cinta budaya dalam negeri bagi orang dalam dan luar negeri.

Saya harap dengan penulisan artikel ini dapat memberikan ide dan pandangan baru dalam menangani masalah ini. Penulis benar-benar berharap agar lantunan lagu daerah tetap dapat terdengar, kisah daerah terus didongengkan dari ibu ke anaknya, dan tariannya tetap menunjukan keindahannya bagi semua yang ingin melihat.

Karena bukankah akan menyedihkan apabila budaya –budaya tersebut menghilang sebelum anak dan cucu kita kelak tidak bisa menyaksikan kemegahannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun