Mohon tunggu...
Jajat Jatnika
Jajat Jatnika Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah seorang guru yang sedang belajar untuk menulis, saya ingin tulisan saya bermanfaat bagi saya dan khalayak. Salam Literasi untuk seluruh Pembaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Membumikan Pancasila Melalui Kegiatan Papahare di Sekolah

3 Januari 2023   08:12 Diperbarui: 3 Januari 2023   08:38 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: kegiatan papahare atau makan bersama saat jam istirahat di sekolah/Dokpri

Indonesia, negeri yang terkenal dengan keanekaragamannya bukan hanya sumber daya alam nya yang melimpah, corak kehidupan masyarakatnya yang yang memiliki keunikan tersendiri, menambah khazanah kekayaan negeri ini. Kehidupan masyarakat Indonesia yang terkenal dengan keramah tamahannya, telah berlangsung sejak dulu. 

Keharmonisan kehidupan tetap lestari secara turun temurun, keberagaman masyarakat Indonesia tertata rapi dalam bingkai bhinneka Tunggal Ika, Kesadaran warga negara untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila menjadi pengikat persatuan dan kesatuan bangsa.

Pelestarian nilai-nilai Pancasila terus diupayakan dari generasi kegenerasi, pembentukan karakter pelajar Pancasila terus ditumbuhkan melalui berbagai upaya pembiasaan-pembiasaan di sekolah. Upaya untuk meneruskan kebiasaan-kebiasaan baik para leluhur yang syarat  dengan nilai-nilai moral terus ditularkan, salah satunya melaui pembiasaan Papahare dilingkungan sekolah. Papahare merupakan kebiasaan masyarakat suku sunda khususnya dalam menjalin tali kekeluargaan antar sesama melalui kegiatan makan bersama. 

Papahare biasanya dilakukan oleh masyarakat didaerah pedesaan, kegiatan makan bersama ini bukan dilakukan di restoran atau rumah makan melainkan dilakukan di rumah salah seorang tetangga, biasanya di teras rumah secara lesehan. Para tetangga memasak makanan dirumahnya masing- masing kemudian membawanya ke rumah tetangga yang diajak papahare, mereka membawa makanannya masing-masing, biasanya beralaskan piring masing-masing pula. 

Disaat makan bersama ini para tetangga biasanya saling mencicipi lauk pauk yang dibawa masing-masing. Suasana penuh keakraban akan dirasakan saat makan bersama ini, biasanya sambil makan diselingi dengan obrolan-obrolan ringan penuh kehangatan, suasana makan pun menjadi semakin meriah.

Keharmonisan kehidupan masyarakat yang terwujud melalui kegiatan papahare ini membentuk kerukunan hidup masyarakat yang terjalin semakin kuat. Nilai- nilai Pancasila yang terbentuk melalui kegiatan papahare ini diaplikasikan melalui pembiasaan siswa khususnya di SMP Negeri 2 Pasawahan Kabupaten Purwakarta, membawa bekal dari rumah. Para siswa setiap hari membawa bekal yang dimasak oleh orang tua mereka untuk disantap bersama dengan teman-temannya ketika waktu istirahat disekolah. 

Dengan membawa bekal kesekolah kebutuhan nutrisi yang bergizi dan higienis selama belajar disekolah dapat dipenuhi. Mereka tidak jajan makanan disekolah. Melalui kegiatan papahare disekolah ini, mereka dikenalkan dengan nilai-nilai Pancasila yang terwujud melalui kegiatan ini. Nilai- nilai Pancasila tersebut diantaranya nilai ketuhanan, siswa dibiasakan untuk selalu bersyukur atas karunia Tuhan melalui makanan yang disajikan.

 Mereka melakukan do'a Bersama sebelum makan sebagai wujud rasa syukur, kemudian makan bersama, saling berbagi ataupun saling mencicipi lauk pauk yang dibawa masing-masing, melalui kegiatan ini, siswa dilatih untuk mengamalkan nilai kemanusiaan. 

Mereka saling berbagi dengan teman tanpa melihat latar belakang suku, agama, ras maupun adat istiadat,mereka bercampur baur dalam keberagaman. Suasana papahare yang penuh keakraban akan menumbuhkan kerukunan anatar siswa yang merupakan perwujudan dari nilai persatuan, sehingga rasa persatuan dan kesatuan diantara siswa akan semakin kuat. Kegiatan papahare ini dikuti oleh seluruh siswa tanpa terkecuali, ketika makan Bersama ini kadang diselingi oleh obrolan-obrolan ringan misalnya saja mengenai resep makanan yang dibuat oleh orangtua mereka dan temannya tertarik dengan menu makanan temannya kemudian temannya menjelaskannya.

Mereka diajarkan untuk menghargai orang lain yang sedang berbicara atau mengeluarkan pendapat, tidak menyela ketika temannya sedang berbicara, ini merupakan penanaman karakter.nilai kerakyatan dari Pancasila. Perwujudan nilai keadilan sosial melalui kegiatan ini nampak pada sikap para siswa yang merasa senang dengan bekal yang dibawa masing-masing, apapun makannya mereka dengan senang hati menyantapnya, ini merupakan penumbuhan karakter untuk selalu menghargai hasil karya orang lain, mereka tidak merasa minder atau rendah diri dengan bekal ala kadarnya yang disiapkan oleh orang tua mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun