Mohon tunggu...
jaja jamaludin
jaja jamaludin Mohon Tunggu... Penulis - Dosen di Universitas Bosowa

Sebagai praktisi pendidikan di Universitas Bosowa yang fokus pada pendidikan sains, fisika terapan, green technology, green energy serta agriculture. Selain itu menaruh minat pada soal-soal social, politic dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Money

Menyoal 6 Triliun Subsidi Pakan Ikan 2013: Membangun Kemandirian Pakan Ikan Nasional Berbasis Pokdakan

22 September 2012   17:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:54 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Oleh Jaja Jamaludin Pegiat Budidaya Lele Sangkuriang dan Koordinator Parung Catfish Institute, Bogor Sebagaimana diberitakan diberbagai media massa, guna mendorong produk perikanan air tawar di dalamnegeri, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 2013 mengalokasikan anggaran Rp 6 triliun untuk program subsidi pakan ikan. Subsidi tersebut akan diberikan kepada para pembudidaya ikan air tawar, khususnya yang membudidayakan lele, ikan mas, nila, bandeng, dan ikan patin. Kami memberikan subsidi pakan ikan air tawar yang memiliki ekonomi rendah, seperti lele, ikan mas, nila, bandeng, dan ikan patin, kata Dirjen Perikanan Budidaya, KKP Slamet Subyakto, di sela acara panen perdana budidaya lele, di Pondok Pesantren Al-Mawaddah, Ciganjur, Jakarta, Kamis (16/8/2012). Pada kesempatan yang sama, Dirjen perikanan Budidaya, juga mengatakan pemberian subsidi tersebut karena pakan ikan merupakan komponen terbesar pada biaya budidaya ikan air tawar. Menurut Slamet Subyakto, komponen pakan memberikan kontribusi sekitar 80 persen dari total biaya budidaya air tawar. Sampai disini, kabar ini cukup menggembirakan bahwa Negara dalam hal Ini diwakili oleh kementrian Kelautan dan perikanan telah seacara nyata hadir membantu petani pembudiya. Di lihat dari jumlah bantuan juga cukup signifikan, hanya untuk budidaya lele, nila, mas, bandeng dan patin, Negara merogoh 6 Triliun pertahun dari sumber APBN 2013. Pertanyaannya apakah subsidi ini akan menuntaskan problem dasar dan utama dari “ironi pakan ikan budidaya”? Jawabannya tentu tidak. Dirjen perikanan budidaya jgua mengharapkan dengan pemberian subsidi tersebut, keuntungan yang didapat para pembudidaya ikan air tawar tersebut bisa meningkat, katanya. Diakui Slamet Subyakto, saat ini pihaknya sedang mengusulkan anggaran tersebut untuk kemudian dibahas di DPR. Apabila usulan tersebut disetujui DPR, maka program tersebut bisa dijalankan tahun depan. Program ini sekaligus untuk mendorong produksi ikan air tawar. Sebab dengan insentif subsidi pakan tersebut, kami berharap warga bisa lebih antusias melakukan budidaya ikan air tawar, katanya. Direktur Produksi, Direktorat Jenderal (Ditjen) Perikanan Budidaya KKP, Abduh NurHidayat menambahkan, pakan ikan tersebut akan disubsidi Rp2.500 untuk setiapsatu kilogram (kg). Diketahui, saat ini harga pakan ikan yang diproduksi pabrikan besar mencapaiRp8.000 per kg. Apabila usulan anggaran untuk subsidi tersebut disetujui DPR,maka nantinya para pembudidaya ikan air tawar membeli pakan ikan hanya Rp6.500 per kg, katanya Ironi Pakan Ikan Budidaya Indonesia, yagn konon adalah Negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia,ternayta unutk sekadar urusan bahan baku pakan ikan yaitu tepung ikan dan bahan baku utama lainya saja harus mengimpornya dalam jumlah yang signifikan. Hampir diapsatikan dia tas 80 persen perusahan produsen pakan ikan nasional telah dikuasai asing. Ini artinya, jika Negara benar akan mengambil wayout dari problem ironi pakan ikan nasional dalam bentuk skema subsidi pakan ikan dipastikan akan menjadi mubazir bahkan bisa di sebut muspro. Dalam tata niaga bahan baku dan pakan ikan, maka skema subsidi pakan ikan di atas jelas-jelas secara tidak langusng hanya mensubstitusi uang petani yang mengalir ke konglomerasi asing. Skema subsidi pakan jelas-jelas tidak memiliki dampak strategis apapun. Bagi pembudidaya hanya akan merasakan bantuan sesaat yg meringankan meskipun belum tentu jgua untung besar walaupun telah disubisdi. Selain itu, skelam subsidi seperti konsep KKP ini, sangat tidak memiliki konsep integralistik dalam kaitannya pemberdayaan hasil pertanian sebagai bahan baku pakan ikan. Misal, sejatinya bersamaan dengan pemberdayaan pembudiya ikan yang membutuhkan pasokan bahan baku bungkil kedelai, maka pemerintah harus mengoptimalkan dan menyegerakan tercapaikan swasembada kedelai sebagai komponen utama bahan baku industry tahu tempe. Pada saat yang sama maka kelimpahan bungkil kedelai juga akan swasembada juga yang dibutuhkan oleh pembudidaya ikan air tawar sebagai bahan baku pakan ikan. Kemandirian pakan nasional Mungkin, solusi yang amat signifikan dan jangka panjang adalah Negara atau pemerintah mendirikan BUMN pakan ikan 2 pabrik di Sumatra, 3 pabrik di jawa relative menyelesaikan problem ironi pakan ikan. Selain itu Negara juga mendirikan pusat-pusat produksi pakan ikan skala kecil berbasis pokdakan (kelompok). Solusi ini, jika dilakukand alam 5 tahun APBN saja (asumsi 6 T x 5 tahun) bisa dibayangkan berapa jumlah pusat-pusat produksi pakan ikan berbasis pokdakan ini. Jika satu sentra produksi pakan di tingkat pokdakan membutuhkan 100 juta saja maka dalam 3 tahun akan ada 3.000 sentra produk pakan berbasis pokdakan yang berpotensi menghasilkan 30 juta ton perbulan pakan ikan. Belum lagi pakan ikan yang di produksi oleh 5 BUMN nasional pakan ikan. Konsep ini sangat menyimpan solusi integralistik yagn bukan saja menyelesaikan harga pakan ikan menjadi sekitar 4.000 per kg, tetapi juga menumbuhkan produksi swasembada di sector pertanian yagn terkait. Ini artinya skema bantuan pemerintah dalam mewujudkan kemandirin apakan ikan nasional berbasis pokdakan akan akan bersifat multifbenefit. Alhasil, langkah strategis yang integralistik ini akan berdampak amat luar biasa terhadap program produski perikanan nasional. Selain itu, Terlebih bagi mengmbangkan kesejeharaan pelaku pembudidaya perikan airi twar secara naisonal . Tidak ada cara lain untuk mengembalikan kejayaan perikanan budi daya nasional jika dan hanya jika Negara menyelesaikan dan meruntuhkan hegemoni kapitalisme dan liberalisme dalam pakan ikan airi tawar, dengan cara mengembalikan kedaulatan pakan ikan (budidaya) kapada Negara dan rakyat/petani.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun