Mohon tunggu...
Mbah Paito
Mbah Paito Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Jangan ada guling diantara kita.,.,.,.,.,

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Makanan Rakyat Bernama Pentol

23 Desember 2012   15:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:09 4404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surabaya dikenal dengan kulinernya yang khas antara lain rujak cingur, lontong kupang dan lontong balap. Namun jika ditanya makanan rakyat warga Surabaya, maka jawabanku bukan ketiga makanan di atas melainkan pentol. Karena tidak semua warga di surabaya khususnya para pendatang suka dengan ketiga makan di atas.

Pentol adalah sebutan untuk sejenis bakso yang komposisi dagingnya lebih sedikit daripada bakso. Bahkan kadang hanya tepung kanji saja, divariasikan dengan tahu, "siomay", telur puyuh, dan pangsit. Pentol disajakan dengan campuran saos, kecap maupun saos kacang.

[caption id="" align="aligncenter" width="427" caption="http://serianijessica.blogspot.com"][/caption]

Pentol kalau di daerah asalku namanya cilok. Namun pentol di Surabaya berbeda dengan pentol di daerah asalku. Jika di daerah asalku pentol dianggap sebagai jajanan anak-anak, namun di surabaya pentol adalah makanan semua umur. Tua-muda, besar-kecil, laki-perempuan, kaya-miskin, dari orang madura-jawa-hingga orang cina semua makan pentol. Tak heran jika penjual pentol menjamur dimana-mana, bahkan telah masuk mall dan tak kehilangna peminatnya.

[caption id="attachment_231142" align="aligncenter" width="300" caption="warta.ubaya.ac.id"]

13562746771751420451
13562746771751420451
[/caption]

Jangan heran kalau ke surabaya liat bapak-bapak campur dengan anak-anak mengerubungi penjual pentol. Jangan heran juga kalau melihat cewek-cewek kantoran dengan seragam seksi , koko dan cici turun dari mobil sambil makan pentol. Seperti yang pernah kubilang sebelumnya. Itulah sisi egaliter masyarakat Surabaya.

ooOO-salam pentol-OOoo

Artikel terkait:

http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/12/21/hijrah-ke-surabaya-512757.html

http://bahasa.kompasiana.com/2012/11/23/beda-bahasa-jawa-timur-dengan-bahasa-jawa-tengah-505410.html

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun