Mohon tunggu...
Jagat Alit
Jagat Alit Mohon Tunggu... Novelis - Konten Kreator

Mantan Super Hero. Sekarang, Pangsiun. Semoga Berkah Amin

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenang Jepara dari 3 Wanita Utama

25 Juni 2020   13:37 Diperbarui: 25 Juni 2020   13:26 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jepara adalah kota kecil yang ada di ujung utara Jawa Tengah. Terkenal sebagi penghasil kerajinan ukir kayu jati atau mebel yang terkenal ke seluruh dunia.

Bicara tentang Jepara kurang asyik dan nikmat jika tidak menjelajah jauh ke masa silam untuk mengetahui dan mengenal asal usul dari Kota Jepara.

Asal muasal nama kota Jepara dikenal dari perkataan Ujung Para, Ujung Mara dan Jumpara. Asal perkataan ini yang kemudian menjadi Jepara.

Jepara sendiri mempunyai arti sebuah tempat pemukiman para pedagangan yang berniaga ke berbagai daerah.

Setelah mengenal asal usul nama Jepara, selanjutnya, mari mengenal cikal bakal tokoh-tokoh pentingnya.

Ada 3 wanita perkasa yang menjadi tokoh panutan, pembangkit semangat, selalu menyadarkan bahwa nenek moyang rakyat Jepara bukanlah orang sembarangan.

Istimewa. WIKIPEDIA
Istimewa. WIKIPEDIA
1. RATU SHIMA

Ratu Shima penguasa Kerajaan Kalingga yang bertakhta sejak 674 hingga 695 Masehi itu konon sudah terkenal di berbagai penjuru, hingga ke luar Jepara, luar pulau, bahkan sampai ke negeri-negeri lain yang jauh.

Seorang pengelana dari Tionghoa yang bernama I Tsing pernah mendarat di sebuah bandar kecil di Utara pulau Jawa yang ia yakini sebagai negeri Holing, atau Kaling, atau kerajaan Kalingga. Atau disebut Japa atau Jawa. Kalingga dipimpin oleh raja wanita cantik, pemberani, tegas dan kaya raya yang bernama Ratu Shima. Kerajaan Kalingga diyakini berada di lokasi Keling, kawasan di sebelah Utara Timur Laut dari Kota Jepara.

Ratu yang sangat tegas, sampai-sampai akan menghukum mati putera mahkotanya sendiri karena tanpa sengaja menendang kantung emas yang sengaja diletakan Ta-Shih raja dari Timur Tengah ini datang ke Kalingga untuk menguji kejujuran rakyat Kalingga setelah berbulan-bulan tidak ada yang mengambil.

Ratu Shima semula menjatuhkan hukuman mati terhadap putra terkasihnya itu. Namun, para pejabat dan keluarga istana meminta keringanan kepada sang ratu agar sang pangeran diampuni kesalahannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun