Part.1
Si Ranum dengan Suami Pertama
Menurut eyang, Ratih, ibunya Nia, memang sudah cantik dan mempesona sejak kecil. Bagai buah mangga nan ranum berwarna kuning menggoda.
Wajahnya yang bulat, cocok dengan sepasang matanya yang besar hitam bening, hidung kecil mungil dan senyum tak lepas dari bibirnya merah muda tanpa gincu.
Kulitnya kuning bersih tidak seperti teman-teman sebayanya sekampung.
Wajahnya cantik elok, sehingga para Heiho tentara Jepang sangat senang menggodanya di kala ia kecil.
Untuk masih kecil, sehingga aman dari para penakluk kuning itu yang terkenal dengan jejak kelam yang ditinggalkannya saat menjajah negeri lain.
Itu, semua cerita Eyang. Nia, juga tidak bisa memungkiri bahwa ibunya secantik apa yang diceritakan eyang, karena sisa-sisa kecantikannya masih terlihat sampai sekarang.
Lamunan Nia melayang ke masa lalu mencoba mengambarkan sosok ibunya seperti cerita nenek.
Ya, ya tidak beda jauhlah dengan dirinya sekarang. Kata nenek juga, ia dan ibunya hampir sama perawakan dan wajah, hanya beda di warna kulit saja. Nia warna kulitnya cenderung kuning langsat, namun begitu, pesonanya banyak menjerat dan memikat kumbang-kumbang muda mendekat ingin berkenalan atau sekedar menyesap aroma wangi dirinya laiknya sebuah bunga.
Itu selintas gambaran Ratih ibunya Nia.
*