" Hoeek... !"
Darah merah merembes keluar lewat kain yang menutup wajahnya. Meleleh membasah terlihat jatuh di pakaiannya.
Bergolak kemarahan sosok pencegat Adipati Bambang Suwalapati dalam perjalanan pulang kali ini.
Di lolosnya golok besar yang semula disembunyikan di balik pakaian luarnya.
" Hiaaat... !"
Tubuhnya yang tinggi besar melayang terbang meluruk ke arah Adipati Bambang yang tegak dengan kuda-kudanya.Â
Wajahnya yang gagah, mata tajam hidung mancung, berkumis tipis menambah jantan penampilannya.
Keris luk tujuh tergenggam erat di tangan kananya. Tangan kiri dikepal di depan dada untuk menjaga segala kemungkinan.
Bisa digunakan untuk menangkis atau malah menyerang seperti yang dilakukan tadi.
Pukulan tipuan yang berhasil menggedor dada pencegatnya.
*