Mohon tunggu...
Jagat Alit
Jagat Alit Mohon Tunggu... Novelis - Konten Kreator

Mantan Super Hero. Sekarang, Pangsiun. Semoga Berkah Amin

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Part 11, Di Ujung Kematian

1 Januari 2019   11:40 Diperbarui: 1 Januari 2019   12:06 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Part 11.

Di ujung Kematian Yang Sia-Sia..

Langit jingga karena Sang Surya tepat di atas kulminasinya... Bukit Rambak Gaung kehilangan bayangannya.. Tegak lurus..

Demikian juga di gelanggang yang penuh aroma darah!

Lima sosok berdiri saling mengukur kekuatan tak menghiraukan panas menyengat di atas ubun-ubun. Meski angin bergelombang datang, namun cekatan udara yang menyungkup..

Sisi kiri, si Picak dan si Codet, tinggal Dua Setan Pencabut Nyawa berdiri dengan kuda-kuda kokoh siap melanjutkan pertempuran yang sengaja mereka ciptakan.
Geger Mestika Cakar Naga Jilid 2, sebagai akibat gatal tangan, dan meredupnya hidup mereka tanpa terpacunya adernalin karena hidup yang mengalir tanpa ada tantangan...
meskipun ada sesal sesaat, ketika " adik " saudara sesebutan termuda, si Percil harus melepas nyawa terlebih dulu oleh tendangan ganas si Bangor, yang kemudian bisa disamakan skor nya oleh Golok Sabit milik Si Codet yang berhasil merobek perutnya... pingsan entah mati si Bangor karena tak kunjung siuman tergeletak di ujung sana, tanpa ada yang perduli lagi...

Tiga sosok yang berdiri di hadapan mereka  terpancing seperti laron-laron oleh lampu benderang setelah hujan berhenti di ujung malam...

Yang paling kanan, tegak kokoh berkumis tebal muka segi empat mengerucut, berpakaian serba hijau tua,  di dunia persilatan di kenal dengan Iblis Muka Kuda dari Gunung Perahu di Selatan Tanah Widyatilka, bersenjata Ruyung Berduri.

Sebelahnya, berdiri selengekan sosok yang sangat tampan namun bergaya sangat lembut memuakan, si Banci Singit dari Daratan Merah Muda, senjata kipas warna pink muda serasi benar dengan lagak lagu dan pakaian yang dikenakan " ngejreng ".

Yang terakhir seorang wanita yang tidak mau ketinggalan mengadu untung. Tubuhnya seksi montok wajahnya cantik menor, berpakain serba kuning cerah. Rambutnya digelung tinggi di atas lehernya yang jenjang kuning ke arah sepasang lengan dan tangan yang halus...
Gerakannya gemulai namun ilmu pukulannya mengandung racun. Ia si Menor Kemuning Beracun, tokoh sesat iblis wanita dari Laut Utara...

Lima tokoh persilatan yang sama-sama sudah punya nama. Dengan kepandaiaan yang tidak bisa diremehkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun