Mohon tunggu...
Jagat Alit
Jagat Alit Mohon Tunggu... Novelis - Konten Kreator

Mantan Super Hero. Sekarang, Pangsiun. Semoga Berkah Amin

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Part 8, Duel Pembuka

29 Desember 2018   22:00 Diperbarui: 29 Desember 2018   22:23 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Part.8
Memancing Di Air Keruh?

Berkelebatlah bayangan hitam besar. Semua penampakannya besar. Kepalanya besar, rambut panjang ikal, matanya besar, hidungnya besar, badan, tangan dan kakinya serba besar dan tinggi.
Berhadapan dengan Setan Percil, seperti kurcaci melawan raksasa.

Melihat musuh yang menghadangnya, tidaklah sedikit pun membuatnya gentar.

" Woi, Bongsor... mau apa kamu?" tanyanya angin-anginan.

" Jangan banyak omong Tuyul terima seranganku..!"suaranya hilang tapi tangan sepasang sebesar batang kelapa menyambar deras ke arah Setan Precil. Gerakannya gesit dan membawa deru angin besar membelah udara. Serangannya seakan sekali tepuk, si Precil akan dibikin perkedel saja.

Angin pukulan menerbangkan rambut jegrik muka tirusnya, ia tidak bergerak.  Menunggu jatuhnya serangan hingga tinggal satu jengkal baru ia bereaksi... tubuhnya yang kecil dengan licin menyelinap di antara dua tangan, melinting ke atas dan...

" Duuggg... !" suara pukulan tangan kanannya yang berisi Tangan Geledek menyengat ulu hatinya.

" Huaaa... Ha... Ha... enak juga pijatanmu Precil..!" suara tertawa Si Bangor Berkulit Badak mengejek Precil.

Pukulan yang bisa memecahkan dada, menghancurkan isi perut, ternyata tidak berpengaruh sedikitpun bagi si Bangor. Malahan dengan mengerakkan kakinya yang besar melepas tendangan beruntun ke arah Precil. 

Angin tendangan berputar susul menyusul mengarah kepala dan pantat si Precil.

Setan Precil tidak mau kalah unjuk gigi... Kekebalan badan si Bangor dibalas dengan kekerasan kepalanya....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun